Liputan6.com, Pekanbaru - Bakal calon kepala daerah di sejumlah kabupaten di Riau mulai bermunculan jelang helat Pilkada serentak 2020. Namun, hanya satu yang mengusung perempuan menjadi orang nomor satu, sebagaimana dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau di Kabupaten Bengkalis.
PKB di Pilkada Riau mengusung Kasmarni sebagai bakal calon bupati untuk Kabupaten Bengkalis. Dia dipasangkan dengan Bagus Santoso dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nama Koalisi Kabupaten Bengkalis Sejahtera (KBS).
Baca Juga
Advertisement
Ketua Dewan Syuro DPW PKB Riau KH Abdurrahman Qaharuddin sudah mendoakan agar Kasmarni menang. Dia berharap Kasmarni menjadi perempuan pertama di Riau yang menjadi bupati.
"Tak banyak perempuan yang maju di pilkada serentak ini, Insya Allah menjadi bupati perempuan pertama di Bengkalis bahkan Riau," ujar KH Abdurrahman, Rabu petang, 12 Agustus 2020.
Abdurrahman meminta kader PKB harus merapatkan barisan, membulatkan dukungan dan tekad untuk memenangkan pasangan ini.
"Kalau azam sudah bulat, tinggal berusaha dan berbuat, mudah-mudahan segala doa dan upaya diijabah," ungkap Abdurrahman.
Deklarasi Kasmarni-Bagus Santoso sudah dilakukan di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis pada Minggu, 9 Agustus 2020. Petinggi partai koalisi hadir dalam kegiata ini, tokoh masyarakat dan anggota DPRD setempat.
"Pasangan ini merupakan pasangan terbaik. Tak ada pilihan lain selain memenangkan pasangan KBS ini," ujar Abdurrahman didampingi Wakil Sekretaris DPW PKB Riau Tata Maulana.
Simak video pilihan berikut ini:
Tetap Komitmen
Sementara Tata Maulana mengatakan, PKB sepanjang sejarah tidak pernah mengalihkan dukungan. Jika sudah mendukung satu pasangan, maka partai berusaha maksimal memenangkannya.
"Sejauh ini belum ada perubahan terhadap dukungan yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) kepada paslon KBS," kata Maulana.
Maulana menyebut partai koalisi seperti PAN, Partai Bulan Bintang, Nasdem dan Gerindra masih bersama. Dia menyebut koalisi ini bakal kompak hingga pencoblosan nanti.
"DPP dalam memberikan dukungan berdasarkan sejumlah pertimbangan, termasuk kepada seorang kader. Itu menjadi dasar keputusan," jelasnya.
Maulana menyebut DPP PKB tetap realistis dan bukan menerka-nerka, walaupun nama Iyeth Bustami juga maju menjadi bakal calon wakil bupati di Bengkalis.
"Tentu dilakukan survei sebagai dasar keputusan, tidak serta merta seorang kader maju kemudian merubah arah dukungan," tegas Maulana.
Maulana menyatakan, keputusan DPP merupakan keputusan tertinggi. Itu akan menjadi dasar dari DPW dan akan selalu mematuhinya.
Advertisement