Fokus Edukasi Pakai Masker, Kemenkes: Cuci Tangan dan Jaga Jarak Tetap Penting

Kemenkes menyebut, kampanye 3M saat ini dilakukan secara terfokus, terarah, dan bertahap agar masyarakat lebih paham mengenai masing-masing perilaku kunci pencegahan COVID-19 tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Agu 2020, 11:00 WIB
Petugas PPSU Kelurahan Bukit Duri menyelesaikan mural bertema Covid-19 di Jakarta, Selasa (11/8/2020). Mural tersebut untuk mengingatkan warga agar selalu waspada dengan Covid-19 dan mencegahnya dengan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan saat ini kampanye protokol pencegahan COVID-19 terfokus pada menggunakan masker. Meski begitu, strategi lain yang termasuk dalam 3M seperti menjaga jarak dan mencuci tangan tidak boleh ditinggalkan.

"Saya kira kita memperhatikan arahan Pak Presiden (Joko Widodo). Jadi kita lakukan secara fokus, terarah, bertahap," kata Riskiyana Sukandhi Putra, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes pada Kamis (13/8/2020).

Riski mengatakan, edukasi penggunaan masker pun juga meliputi cara memilih, cara memakainya dengan benar, serta cara membuangnya untuk menghindari penularan ke orang lain.

Ia menambahkan, dalam dua hingga tiga pekan ke depan, kampanye yang akan digencarkan adalah terkait penggunaan masker baru dilanjutkan dengan mencuci tangan, kemudian menjaga jarak.

"Tapi itu nanti akan dirangkaikan di dalam suatu pesan yang menjadi satu. Jadi tidak ada yang tidak penting," ujarnya dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Terfokus, Terarah, dan Bertahap

Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kemenkes menyatakan bahwa edukasi yang dilakukan secara terfokus, terarah, dan bertahap ini dilakukan agar masyarakat lebih paham mengenai tujuan masing-masing dari perilaku kunci dalam protokol kesehatan tersebut.

"Kalau boleh saya mengatakan itu (3M) mantranya. Mantra penanganan COVID," ujar Riski. "Pak presiden kan mengatakan bahwa kita harus menangani COVID-nya tapi juga harus bisa produktif."

Pada kesempatan tersebut, Riski mengungkapkan bahwa hasil survei demografi Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap dampak COVID-19 menunjukkan, 80 persen masyarakat sudah memakai masker.

"Tapi ada 20 persen kan berarti yang belum, berarti 20 persen ini kan bisa menjadi sumber penularan. Oleh sebab itu perlu adanya sosialisasi, edukasi, yang bertahap."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya