Tetap Waspada, Begini Cara Terhindar dari Penipuan Keuangan

Penipu mungkin berpura-pura menjadi perwakilan bank dalam panggilan telepon dan meminta info masuk nomor rekening Anda.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Agu 2020, 04:00 WIB
Buat yang suka belanja di online shop, hati-hati dengan modus penipuan baru yang meminta cashback. (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Penipuan uang terjadi dalam berbagai bentuk. Biasanya, penipu akan menggertak, membujuk, atau memikat Anda agar memberikan uang atau informasi berharga yang dapat diidentifikasi secara pribadi dengan meniru identitas orang yang Anda kenal atau lembaga yang dipercayai.

Penipu mungkin berpura-pura menjadi perwakilan bank dalam panggilan telepon dan meminta info masuk nomor rekening Anda. Dia mungkin menyamar sebagai petugas pajak dan mengancam akan menjebloskan Anda ke penjara kecuali Anda membayarnya.

Bahkan dapat menyamar sebagai badan amal dan menipu Anda untuk menyumbangkan dana ke organisasi palsu. Para penipu cenderung berkembang dalam ketidakpastian dan kepanikan, mereka akan memanfaatkan kelemahan Anda.

Lalu bagaimana Anda melindungi diri dari penipuan finansial? Dilansir dari laman Money.usnews.com, Jumat (14/8/2020) berikut 5 langkah yang dapat Anda pastikan agar tidak tertipu.

1. Pikirkan sebelum Anda mengklik link atau mendownload sesuatu

Pikirkan baik-baik sebelum Anda mengeklik tautan apa pun atau mengunduh lampiran apa pun dalam email atau situs web, bahkan jika itu dari seseorang yang Anda kenal. Penipu dan peretas membajak alamat email untuk mengirim tautan penipuan.

Lalu menggunakannya untuk memasang perangkat lunak perusak di komputer Anda atau menipu Anda agar memberikan informasi pribadi yang berharga.

Jika email tampak samar, pikirkan dua kali sebelum berinteraksi dengannya. Berhati-hatilah juga, sebelum melakukan transaksi keuangan melalui jaringan Wifi publik, yang membuatnya lebih rentan terhadap penipu.

2. Perlambat Gerak

Penipu berkembang pesat karena panik dan ketakutan. Jika Anda mendapat telepon dari penagih utang, katakanlah, mengancam akan menangkap kecuali Anda segera mengirim uang, tarik napas dan pelan-pelan.

Ingat, penagih utang tidak diizinkan mengancam untuk menangkap. Setelah Anda membiarkan kepanikan mereda, Anda mungkin memperhatikan bahwa ada aspek mencurigakan lainnya tentang interaksi tersebut dan menyadari bahwa Anda berurusan dengan penipu.

 

Saksikan video di bawah ini:


3. Berbicara dengan orang terdekat

Ilustrasi Penipuan Aplikasi Kencan Online Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Terkadang, menghindari penipuan hanya membutuhkan teman dekat atau anggota keluarga yang menunjukkan bahwa perusahaan atau orang yang Anda hadapi tampak mencurigakan. Jika Anda tidak yakin dengan transaksi keuangan atau validitas email, hubungi seseorang yang Anda percayai.

Orang tersebut mungkin dapat melihat bahwa Anda berurusan dengan pencuri, meskipun Anda tidak bisa.

4. Kerjakan pekerjaan rumah

Melindungi diri sendiri sering kali sesederhana meluangkan waktu ekstra untuk meneliti perusahaan, memeriksa ulang alamat email, atau memeriksa ulasan online.

Anda mungkin menemukan keluhan tentang perusahaan yang merupakan informasi yang baik untuk dimiliki sebelum mempekerjakan mereka.

5. Jaga informasi pribadi 

Penipu tidak hanya keluar untuk mendapatkan uang. Mereka menginginkan nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan informasi pribadi lainnya, yang sama berharganya bagi mereka seperti uang tunai.

Jadi, berhati-hatilah sebelum memberikan info Anda kepada seseorang yang menelepon, mengirim SMS, atau email. Jangan pernah mengotentikasi diri Anda kepada siapa pun yang menghubungi Anda.

Apa yang harus dilakukan jika Anda ditipu. Jika Anda adalah korban penipuan, jangan biarkan rasa malu menghalangi untuk melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak berwenang.

Jika identitas Anda telah dicuri, hubungi perusahaan tempat penipuan terjadi dan beritahu mereka bahwa seseorang telah mengambil identitas Anda. Minta mereka untuk memasang peringatan penipuan pada akun Anda, lalu ubah login dan kata sandi Anda.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya