Liputan6.com, Jakarta - Ada yang beranggapan bahwa jadi pegawai itu tidak enak. Gaji kecil, tuntutan kerja sangat besar namun tak sebanding. Lebih baik jadi pengusaha saja, uangnya akan jauh lebih banyak dan bekerja tidak terlalu lama seperti pegawai kantoran.
Baca Juga
Advertisement
Secara pendapatan, seorang pengusaha tidak memiliki batas minimal atau batas maksimal. Namun, bagi Anda yang saat ini merupakan seorang pegawai atau karyawan kantor tak perlu berkecil hati.
Sebab, ada sejumlah keuntungan dan sisi positif dari bekerja sebagai pegawai kantor.
Seperti dikutip dari laman marketingmind, Kamis (13/8/2020), berikut 5 sisi positif bekerja sebagai pegawai kantoran:
Saksikan Juga Video Ini:
1. Pekerjaan Lebih Aman
Keamanan adalah alasan nomor 1 bagi orang yang memiliki pekerjaan. Bahkan dengan risiko diberhentikan, seseorang dapat meyakinkan diri mereka sendiri untuk selalu menemukan bisnis lain.
Sedangkan ketika kegagalan melanda bisnis, seseorang berisiko kehilangan lebih dari itu.
2. Pekerjaan Memberikan Penghasilan Tetap
Ya, keuntungan pasti terdengar menarik tetapi angkanya tidak pernah bisa tetap stabil dan agak berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung pada bisnis. Karena untuk pekerjaan seseorang dijamin mendapatkan jumlah tetap setiap bulan.
Advertisement
3. Bekerja Lebih Sedikit
Jika menurut Anda menjadi bos itu mudah, mari teliti lagi. Sementara Anda menikmati waktu kerja dari pukul 9-5 sore dengan libur akhir pekan, seorang bos di sebuah bisnis dibanjiri panggilan kerja, panggilan klien sepanjang hari dan malam.
Jadi jangan terlalu pusinh dengan memikirkan 40 jam kerja dalam seminggu, karena bos sebuah bisnis bisa bekerja dua kali lipat dari itu.
4. Sakit Kepala Lebih Sedikit
Ingat, Anda mungkin memiliki satu bos. Tetapi bos sebuah perusahaan memiliki banyak bos lain dan itu adalah kliennya. Bekerja untuk sebanyak mungkin klien itu melelahkan.
5. Anda Tidak Kehilangan Rumah Saat Kehilangan Pekerjaan
Pekerjaan datang dengan sedikit atau tanpa risiko finansial, sedangkan seorang pekerja yang memiliki bisnis melibatkan risiko yang jauh lebih besar.
Pada saat krisis keuangan dalam bisnis, seseorang juga dapat kehilangan aset pribadinya. Sedangkan orang yang memiliki pekerjaan selalu dapat menikmati kepuasan pulang dan hidup dari tabungannya untuk sementara waktu.