Liputan6.com, Padang - Satu unit kapal dagang, KM Eva yang berlayar dari Kota Padang terbalik di Perairan Muara Desa Simatalu, Siberut Barat Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.
Peristiwa itu yang terjadi pada Rabu, 12 Agustus 2020 diduga karena tingginya gelombang laut. Akibat kejadian tersebut, satu orang dinyatakan hilang.
"Iya satu orang yang hilang masih dilakukan pencarian," kata Kepala Kantor SAR Kelas B Mentawai Akmal, Kamis (13/8/2020).
Ia menyebut terbaliknya kapal dagang KM Eva yang memiliki panjang 18 meter berwarna hijau itu, terjadi saat bongkar muat barang dagangan dari atas kapal yang datang dari Padang.
Hingga kini, lanjut Akmal seorang korban terbaliknya kapal ini masih belum ditemukan. Total korban 3 orang, tetapi dua di antaranya sudah dievakuasi dengan selamat.
Pihaknya cukup kesulitan dalam mencapai lokasi kejadian sebab gelombang laut yang cukup tinggi. Tim SAR baru bisa memulai pencarian pada hari kedua karena terhalang gelombang tinggi.
"Tadi kondisi cuaca berawan dan kecepatan angin 2 hingga 10 knot," ujar Akmal.
Baca Juga
Advertisement
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) Maritim Teluk Bayur, sudah mengeluarkan peringatan potensi gelombang tinggi di perairan wilayah itu.
Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur merilis, terdapat potensi gelombang setinggi 2 sampai 3 meter di perairan barat kepulauan Mentawai dan perairan Bengkulu hingga 16 Agustus 2020.
Kemudian potensi gelombang setinggi 3 hingga 4 meter di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai dan Samudra Hindia Barat Bengkulu.
"Potensi gelombang masuk kategori tinggi beberapa hari ke depan," ujar Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Hilmi Hasani Samsuri.
Untuk cuaca, lanjutnya secara umum berawan dengan potensi hujan ringan di Samudra Hindia Barat Bengkulu, serta angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan 2 sampai 20 knot.