Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia anjlok dalam hampir seminggu, dipicu investor yang menilai perkiraan pengurangan permintaan minyak global oleh Badan Energi Internasional imbas dari melambatnya sektor penerbangan.
Melansir laman Bloomberg, Jumat (14/8/2020), harga minyak mentah berjangka AS susut 1 persen usai ditutup pada level tertinggi dalam lima bulan pada hari Rabu.
Advertisement
IEA mengurangi perkiraan permintaan untuk hampir setiap kuartal hingga akhir tahun depan. Itu karena permintaan dari penerbangan dua pertiga lebih rendah dari tahun lalu pada bulan Juli. Padahal biasanya ini merupakan puncaknya seiring pelaksanaan liburan.
"Revisi turun dalam laporan IEA mengisyaratkan bahwa "harga minyak telah naik sedikit menjelang pemulihan ekonomi," kata Michael Lynch, Presiden Riset Energi & Ekonomi Strategis.
Dia menuturkan jika ini mencerminkan pergeseran sentimen dari pemulihan ke pertumbuhan ekonomi yang terhenti."
Namun, IEA mengatakan pasar dunia harus mengetat selama sisa tahun ini dengan negara-negara OPEC membatasi produksi.
Laporan IEA
Laporan IEA mengikuti laporan dari OPEC, yang memperingatkan bahwa para pesaingnya di industri minyak serpih AS tidak terlalu terpukul oleh penurunan pasar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Saat pasar minyak berjuang untuk mengurangi kelebihan persediaan yang terus-menerus, laju penarikan pasokan minyak mentah global akan melambat pada Agustus, September dan lebih dramatis pada bulan Oktober, menurut Energy Aspects Ltd.
"Berita mendasar tentang penipisan minyak mentah di Amerika Serikat bertemu dengan peningkatan pasokan OPEC dan berkurangnya permintaan dari badan-badan seperti IEA," kata Tom Finlon dari GF International.
Advertisement