Cek Fakta: Hoaks Ada Kawah Besar Akibat Ledakan di Beirut Lebanon

Melalui pencarian di Crowd Tangle pada Jumat (14/8/2020), Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan ada dua akun yang mengunggah foto kawah besar di Beirut, Lebanon.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 14 Agu 2020, 19:36 WIB
Hoaks Kawah Lebanon. (Facebook/Cyan TV)

Liputan6.com, Beirut - Ribuan foto yang menggambarkan kawah besar tercipta setelah ledakan di Beirut, Lebanon, awal Agustus ini, ramai dibicarakan oleh warga Facebook. Digambarkan kalau kawah tersebut berada di jantung kota Beirut.

Melalui pencarian di Crowd Tangle pada Jumat (14/8/2020), Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan ada dua akun yang mengunggah foto kawah besar di Beirut, Lebanon, yakni Cyan TV dan Janiel Carpentero Revilleza Sanggayan.

Dalam kicauannya, Cyan TV membuat narasi sebagai berikut:

"Kawah besar setelah ledakan di Beirut, Lebanon.

Lebih dari 100 orang tewas plus 3.000 orang luka-luka".

Lalu, benarkah ada kawah besar tercipta setelah adanya ledakan di Beirut, Lebanon?

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran kawah tersebut. Tim pun memasukkan foto tersebut ke mesin pencari, Google Image. Hasilnya, ada foto yang sangat mirip dengan kawah besar yang disebut tercipta setelah ledakan Beirut, Lebanon.

 

Hasil penelusuran google image.

Namun faktanya, seperti dikutip dari Independent, kawah tersebut bukan dampak dari ledakan di Beirut, melainkan di Tianjin, China, pada 2015. Hal itu dijelaskan dalam artikel berjudul: 'Tianjin explosion: Gigantic crater left by Chinese factory accident revealed' yang dipublikasikan pada 19 Agustus 2015.

Foto itu ditangkap oleh fotografer European Pressphoto Agency (EPA) setelah ledakan di kota Tianjin, China pada Agustus 2015. Itu merupakan pemandangan dari udara dari lubang besar akibat ledakan di pelabuhan Tianjin, China, 15 Agustus 2015.

Foto yang sama juga dipakai di artikel BBC. Foto tersebut ada di dalam artikel berjudul: 'China Tianjin explosions: Nearly 100 people still missing', yang sudah ditayangkan pada 16 Agustus 2015.

Dilaporkan, dalam berita BBC, sebanyak 112 orang meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Sementara ratusan orang harus dirawat di rumah sakit. Ledakan tersebut terjadi karena bahan kimia berbahaya.

 


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Kawah besar yang disebutkan Cyan TV dan Janiel Carpentero Revilleza Sanggayan akibat ledakan di Beirut, Lebanon adalah salah. Faktanya, lubang besar itu tercipta setelah adanya ledakan di Pelabuhan Tianjin, China, Austus 2015.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya