Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2021 tetap melanjutkan pembangunan pariwisata di Indonesia. Usai pandemi COvid-19, sektor pariwisata dinilai menjadi salah satu yang akan bangkit cukup cepat.
Untuk itu, pembangunan pariwisata tahun 2021 dianggarkan sekitar Rp14,4 triliun yang diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
Advertisement
"Kebijakandilakukan melalui pemulihan pariwisata, dengan pengembangan destinasi pada 5 fokus kawasan yaitu DanauToba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang," tegas Jokowi di Gedung MPR/DPR RI, Jumat (14/8/2020).
Selain itu, juga dilakukan pengembangan aspek 3A: atraksi,aksesibilitas, dan amenitas yang diperkuat dengan peningkatan pada promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta.
Dalam pengembangannya, juga dilakukan pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatanbudaya.
Terakhir, dikatakan Jokowi, pemerintah akan memanfaatkan skema KPBU dalam membangun pusat-pusat hiburan, seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Pariwisata Diprediksi Booming 2021, Pemerintah Siapkan Strategi Pemulihan
Pemerintah menyadari pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi virus corona (Covid-19). Untuk itu, pemerintah pun menyiapkan berbagai strategi agar sektor pariwisata dapat kembali bangkit usai pandemi corona berakhir.
"Presiden memperkirakan tahun depan terjadi booming di sektor pariwisata sehingga industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus siap," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dikutip dari keterangan persnya, Jumat (15/5/2020).
Menurut dia, ada tiga langkah penting yang dilakukan pemerintah sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata. Pertama, program perlindungan sosial bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang tepat sasaran.
"Kedua, realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diarahkan pada program padat karya bagi pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelasnya.
Sementara yang ketiga, yakni menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemerintah berharap tiga langkah tersebut dapat menyelematkan pariwisata yang melesu akibat virus corona.
Setelah penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berakhir, kata Moeldoko, ada berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat. Misalnya, berkumpul dengan teman, pergi ke tempat wisata atau rekreasi, tempat makan, pusat perbelanjaan, hingga bepergian ke luar kota.
"Kita lihat ini sebagai peluang harus dicermati sehingga sektor pariwisata bangkit dan tumbuh kembali," ucap dia.
Moeldoko menyebut penerapan kebijakan physical distancing mempengaruhi kebiasaan berwisata masyarakat. Wisatawan akan berhati-hati dan lebih suka menghindari tempat wisata yang ramai.
Advertisement