Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengatakan, salah satu sektor yang bisa menyelamatkan resesi ekonomi pada kuartal III 2020 adalah sektor pariwisata, sebab saat ini sudah menjadi variabel pendorong ekonomi.
"Triwulan III menjadi taruhan bagi kita semua, jangan sampai PDB minus secara berturut-turut di dua kuartal, sebab kita bisa masuk ke jurang resesi ekonomi," ujar Adik, pada acara penyusunan grand desain pariwisata Jawa Timur ramah anak dan berbasis lokal di kantor Kadin Jatim, Surabaya, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat, (14/8/2020).
Ia mengatakan, beberapa variabel yang bisa menjadi pendorong untuk terhindar dari jurang resesi ekonomi di antaranya adanya ekspor yang mulai naik, daya beli yang sudah tumbuh, dan wisata yang mulai dibuka di beberapa tempat.
"Pada triwulan II PDB nasional minus 5,3. Saya optimistis dengan adanya pendorong itu bisa naik sesuai prediksi menjadi 0 dan pariwisata salah satu sektor andalan untuk menggerakkan perekonomian, dan faktor pariwisata ada pada bagaimana membuat perlindungan anak," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Pariwisata, lanjutnya, juga menjadi salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi di wilayah Jatim karena ada banyak sektor yang berkaitan erat dengan kinerjanya, seperti sektor jasa, kuliner, hingga pertanian dan UMKM.
"Untuk itu sektor ini harus menjadi prioritas dalam pemulihannya," kata Adik.
Namun demikian, kata dia, yang harus diperhatikan adalah bagaimana pariwisata ini bisa kembali dibuka dengan memperhatikan perlindungan terhadap anak-anak, karena anak-anak, khususnya di masa pandemi COVID-19 sangat rentan mengalami eksploitasi.
"Anak-anak harus dilindungi. Dan menurut saya, harus ada Perda yang khusus mengatur tentang perlindungan anak di sektor pariwisata. Kadin punya cara bagaimana perlindungan anak tetap terjaga dalam peningkatan industri wisata Jatim," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harus Terapkan Protokol Kesehatan
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto mengakui sektor pariwisata menjadi salah satu penggerak ekonomi, tetapi harus tetap dijaga dengan protokol kesehatan.
"Saat ini sudah mulai bergerak bangkit. Hampir separuh dari jumlah destinasi wisata di Jatim telah melakukan reaktivasi," ujar dia.
Sinarto mengatakan, saat ini sejumlah pemerintah daerah terus melakukan monitoring pembukaan lokasi wisata, dan kalau pembukaannya tidak sesuai dengan protokol kesehatan, akan tegas kembali menutup dan melakukan pendampingan.
"Ini seperti yang dilakukan oleh Pemda Banyuwangi beberapa hari yang lalu dan kami dari Pemprov Jatim juga terus mendukung," kata dia.
Advertisement