Indonesia Masih Tertinggal Soal Rasio Kepemilikan Kendaraan

Meski jutaan kendaraan bermotor terjual di Indonesia setiap tahunnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih kalah dengan Malaysia dan Thailand.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 14 Agu 2020, 18:31 WIB
Sejumlah mobil melintas di jalan Sudirman, Jakarta, Senin (10/2/2020). Pada tahun 2019, industri otomotif nasional mengalami penurunan penjualan, terutama kendaraan komersial yang turun 18, 26 persen atau sekitar 94.000 unit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Meski jutaan kendaraan bermotor terjual di Indonesia setiap tahunnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih kalah dengan Malaysia dan Thailand.

"Rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih rendah, baru sekitar 87 unit untuk 1.000 orang," katanya saat berbincang dengan wartawan secara virtual.

Berada di bawah Malaysia, rasio kepemilikan di Negeri Jiran mencapai 450 unit untuk 1.000 orang dan Thailand 220 unit untuk 1.000 orang.

Karena itu, Menperin menegaskan hal tersebut sebagai peluang meningkatkan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, sehingga industri otomotif dalam bangkit dan berkembang.

"Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan tangkap agar bisa tumbuh dan mengembangkan industri otomotif di Indonesia," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menjadi Pasar Kendaraan Terbesar di Asia

Meski rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia terbilang rendah, Agus Gumiwang menegaskan pasar otomotif di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.

"Pasar otomotif Indonsesia adalah ada salah satu yang terbesar di Asia. Tahun 2019 lebih dari satu juta kendaraan dijual di dalam negeri dan 300 ribu telah di ekspor ke seluruh dunia," tuturnya.

"Namun, secara produksi kita harus akui Indonesia masih di bawah Thailand. Untuk itu pemerintah mendorong agar pabrikan otomotif terus berkembang," katanya.


Daihatsu Taft Punya 3 Varian, Harga Mulai Rp180 Jutaan

Setelah resmi membuka keran pemesanan (pre-order) April 2020 lalu, Daihatsu akhirnya resmi merilis harga Daihatsu Taft di Jepang. Tersedia tiga varian, mobil mungil ini pertama kali diperkenalkan di Tokyo Motor Show 2019.

Seperti dilansir website resmi Daihatsu Jepang, seluruh varian Taft yang tersedia di Negeri Sakura disematkan pilihan penggerak 2WD atau 4WD.

Menjadi fitur standar, mobil ini telah dilengkapi rem ABS (Anti-lock Braking System), traction control system, 6 SRS airbags, Smart Panorama Parking Assist, Panoramic Monitor, dan Auto High Beam.

Khusus tipe tertinggi, mobil ini mendapat tambahan Adaptive Cruise Control, Lane Keep Control, Lane Departure Warning, Adaptive Driving Beam, Side View Lamp serta Roadside Deviation Warning. Tak hanya itu, untuk tipe G dan G turbo, tersedia sembilan pilihan warna menarik.

Dari sisi jantung pacu, Daihatsu Taft ini dibenamkan mesin mesin bensin 3-silinder, DOHC berkapasitas 658 cc. Untuk varian non turbo mobil ini mampu menyemburkan tenaga hingga 51 Tk pada 6.900 rpm dan torsi 60 Nm pada 3.600 rpm.   

Baca selengkapnya [di sini.](https://www.liputan6.com/otomotif/read/4330899/daihatsu-taft-punya-3-varian-harga-mulai-rp180-jutaan "")

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya