Kisah Hope, Orang Utan Jantan yang Selamat dari Perdagangan Satwa Ilegal

Seekor anak orang utan sumatra bernama Hope berhasil selamat dari perdagangan ilegal. Hope dibawa dari hutan di Aceh setelah dipisahkan dari induknya, kemudian hendak diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggung jawab.

oleh Reza Efendi diperbarui 14 Agu 2020, 18:15 WIB
Hope berhasil diselamatkan dari rencana jual beli satwa ilegal pada Jumat, 7 Agutus 2020.

Liputan6.com, Langkat Seekor anak orang utan sumatra bernama Hope berhasil selamat dari perdagangan ilegal. Hope dibawa dari hutan di Aceh setelah dipisahkan dari induknya, kemudian hendak diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Bahorok, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Palber Turnip mengatakan, Hope berhasil diselamatkan dari rencana jual beli satwa ilegal pada Jumat, 7 Agutus 2020.

"Orang utan anakan ini dibawa melintasi batas provinsi untuk diperdagangkan. Transaksi ilegal kita gagalkan di Desa Sei Musam, Kecamatan Bahorok, Langkat. Sayangnya 2 orang pelaku kabur," kata Jumat (14/8/2020).

Diungkapkan Palber, pihaknya menerima informasi terkait adanya rencana jual beli orang utan di Sei Musam. Saat dilakukan pengecekan, timnya bertemu dengan 2 orang pelaku yang kabur dan meninggalkan barang bukti berupa anakan orang utan.

"Orang utan diletakkan mereka di dalam kardus, di bawah tanaman kelapa sawit. Ditutupi dengan pelepah sawit. 2 orang itu kita kejar, namun berhasil kabur," ungkapnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Induk Orang Utan Diduga Dibunuh

Induk orang utan tidak akan melepaskan anaknya dalam kondisi apapun.

Anak orang utan tersebut kemudian dilaporkan ke Kepala BBTNGL, Jeffry Susyafrianto. Selanjutnya ditembuskan ke Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi.

"Anak orang utan direhabilitasi dulu sebelum dilepasliarkan," sebut Palber.

Diterangkan Palber, induk orang utan tidak akan melepaskan anaknya dalam kondisi apapun. Jika ditemukan ada anakan orang utan tanpa induk, bisa dipastikan induknya dibunuh terlebih dahulu oleh pelaku perdagangan satwa.

"Iya (dibunuh) pasti. Kalau tidak, mana bisa dapat itu anak orang utan. Hope berasal dari Aceh. Umur 1 tahunan, kami kasih nama Hope dan semoga masih punya harapan," terangnya.


Dikarantina di Batu Mbelin

Karena usianya masih sangat muda, orang utan harus dikarantina di Batu Mbelin, Deli Serdang.

Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi membenarkan pihaknya menerima penyerahan anakan orang utan sumatra dari BBTNGL. Karena usianya masih sangat muda, orang utan harus dikarantina di Batu Mbelin, Deli Serdang.

"Pola makan belum bisa sendiri, memang tak mampu dia hidup sendiri di alam sampai besar," Hotmauli menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya