Kronologi Adu Mulut Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK Versi PAN

Saat itu, Mumtaz Rais bersama dua kader PAN, yaitu Pangeran Khairul Saleh dan Irvan dari Gorontalo menuju Jakata.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2020, 21:05 WIB
Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2019). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengambilan gambar ataupun video di dalam pesawat oleh penumpang ataupun awak kabin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menjelaskan kronologi insiden cekcok adu mulut antara putra mentan Ketua MPR Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di penerbangan Garuda GA 643 Rute Gorontalo - Makassar - Jakarta.

Yandri mengakui, saat itu, Mumtaz Rais memang menghidupkan telepon genggamnya. Namun, hal tersebut dilakukan ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang keluar bagi mereka yang melakukan transit ke Makassar.

Dia menjelaskan, Mumtaz bersama dua kader PAN, yaitu Pangeran Khairul Saleh dan Irvan terbang dari Gorontalo menuju Jakata.

"Memang kejadian seperti itu, tapi Mumtaz ini menghidupkan handphone ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang semua sudah keluar dan yang transit di Makassar tidak keluar," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Menurut dia, saat itu belum ada pengumuman dari pihak pramugari, penumpang yang naik dari Makassar juga belum masuk.

Sehingga, kata Yandri, apa yang dilakukan Mumtaz dianggap hal yang biasa. Yandri menyebut, perdebatan terjadi karena ada kesalahpahaman dan ego masing-masing.

"Saya kira itu sering terjadi di pesawat karena pemahaman penumpang berbeda, maunya kru kabin juga beda," ucap Ketua Komisi VIII ini.

Yandri mengatakan, berdasarkan informasi dari Mumtaz, insiden tersebut sudah diselesaikan dengan baik-baik. Dia kaget karena Mumtaz Rais bakal dilaporkan ke polisi.

"Dari klarifikasi Mumtaz dan kawan-kawan sebenarnya sudah selesai di atas, sudah saling memaafkan dan saling bercanda dan saling memahami satu sama lain," jelas Yandri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kronologi Versi Garuda Indonesia

Ilustrasi (Istimewa)

Sementara itu, kronologi versi Garuda Indonesia, peristiwa ini bermula ketika Mumtaz sedang asyik menelepon saat pesawat dalam kondisi mengisi bahan bakar atau refueling sewaktu transit di Makassar.

Mantan anggota DPR ini lantas ditegur petugas kabin dua kali namun tak dindahkan. Mumtaz malah marah dan membentak petugas saat diperingatkan untuk ketiga kalinya.

Nawawi yang duduk di sebelah lantas mengingatkan Mumtaz agar mematuhi peraturan dan tak memarahi petugas. Peringatan itu dibalas Mumtaz dengan berbalik memarahi Nawawi dan menantangnya.

Rekan Mumtaz yang berada di lokasi bernama Khaerul Saleh Pangeran kemudian meminta maaf kepada Nawawi. Insiden itu dianggap selesai dan disaksikan petugas kabin.

"Sesampainya di T3 CGK Pomolango Nawawi mendatangi dan melaporkan secara lisan kepada Kapospol Terminal 3," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam keterangannya, Kamis, 13 Agustus 2020.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber : Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya