Liputan6.com, Jerman - Seorang wanita asal Jerman mengubah dirinya dengan melakukan operasi plastik dan modifikasi pada tubuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Lina L, seorang perempuan yang melakukan modifikasi ekstrem pada tubuhnya. Hampir seluruh bagian tubuhnya tertutupi oleh tato termasuk bagian payudara.
Ia juga melakukan implan payudara, operasi telinga, dan mencukur habis rambutnya agar terlihat berbeda dengan perempuan pada umumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Memasukkan implan tiga dimensi pada dahi
Kini ia dijuluki sebagai cyborg atau manusia robot karena modifikasi ekstrem pada tubuhnya. Ia memasukkan implan tiga dimensi pada bagian dahi kanan dan kirinya sehingga menyerupai sebuah robot.
"Aku mendapatkan seni implan 3D di dahi dan di dada yang dipasang oleh Ian Bell dengan silikon implan yang dirancang oleh Steve Haworth," kata Lina dengan menyebutkan ahli implan 3D, seperti melansir dari Daily Star pada Sabtu (15/8/2020).
Lina mengaku alasan melakukan hal tersebut karena merasa tak bahagia dengan tampilan tubuhnya yang terlalu biasa.
"Aku tidak bahagia dengan diriku sendiri dan memutuskan bahwa aku tidak perlu menerima diriku jika hal itu tidak berkontribusi membuatku bahagia," lanjutnya.
Advertisement
Ia keluar dari tempat kerja karena penampilannya
Akibat penampilannya yang semakin ekstrem, Lina terpaksa keluar dari tempat kerjanya. Saat ini, ia bekerja sebagai seorang model tato.
"Secara teknologi, kemajuan medis serta seni modifikasi tubuh telah membuatku bisa melakukan transformasi yang kerap dipandang ekstrem oleh sebagian orang," tambahnya.
Meskipun penampilannya berbeda dari orang pada umumnya, Lina merasa puas sekaligus bangga dan merasa dirinya sebagai makhluk individual.
Masih ingin modifikasi tubuhnya lagi
Untuk mendapatkan modifikasi tubuh yang diinginkan, tak tanggung-tanggung ia merogoh kocek hingga Rp740 juta. Hingga kini, ia mengaku modifikasi pada tubuhnya masih belum selesai.
"Aku ingin membuat lidahku terbelah dan telingaku berujung runcing," ucapnya.
Dengan tampilannya saat ini, ia menegaskan bahwa bentuk ekspresi setiap orang berbeda-beda. Selain itu, ia juga berharap agar orang lain berhenti untuk menghakimi dan memberi stigma kepada orang-orang yang berbeda.
Advertisement