Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid menggelar Program Desa Pemajuan Kebudayaan.
Program ini mencakup beberapa tahapan kegiatan, yaitu Bincang Santai Seri Temukenali Budaya Desaku, Lomba Cerita Budaya Desaku, dan Pendampingan Pengembangan Potensi Masyarakat Desa di Bidang Kebudayaan.
Advertisement
Hilmar menyampaikan bahwa Program Desa Pemajuan Kebudayaan bertujuan untuk menemukan dan mengenali kembali potensi yang dimiliki desa, sehingga masyarakat dapat mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan melalui penguatan ekosistem budayanya.
“Harapan kami ke depannya program ini dapat menjadi pintu masuk untuk perangkat desa dalam membuat kebijakan desa yang berbasis kebudayaan," kata Hilmar dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/8/2020).
"Saat ini adalah momen yang tepat untuk kita kembali ke desa, menguatkan ketahanan budaya desa sebagai pendorong pembangunan yang berkelanjutan,” sambungnya.
Menurut Hilmar, tiap desa memiliki cerita sejarah, objek pemajuan kebudayaan, dan cagar budaya. Kekayaan budaya lokal tersebut perlu digali kembali dan dilestarikan hingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lumbung Pengetahuan
Hilmar menyebut, desa bukan hanya sebagai lumbung pangan, tetapi juga lumbung pengetahuan yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
“Desa adalah kekuatan kita yang paling kecil. Ketika desa kuat, Bangsa dan Negara Indonesia juga akan kuat. Ketika budaya desa maju, maka Indonesia akan maju juga karena kebudayaan nasional adalah kumpulan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di desa, menyatu menjadi Indonesia," katanya.
"Keberagaman adalah potensi yang harus digarap bersama-sama, sehingga menjadi kekuatan untuk kemajuan Bangsa Indonesia,” ucap Hilmar Farid memungkasi.
Advertisement