DPR Minta Harga Vaksin Covid-19 Murah dan Bersetifikasi Halal

Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati vaksin Covid-19 jika berhasil, bisa dijual dengan harga murah.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2020, 20:05 WIB
Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yudha Bramanti menjelaskan area pengemasan vaksin, Rabu (12/8/2020). Bio Farma bekerja sama dengan tim peneliti vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung sedang melakukan uji klinis tahap 3 vaksin corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan uji klinis terkait vaksin Covid-19. Diharapkan, jika vaksin tersebut berhasil, bisa dijual dengan harga murah.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dalam diskusi Polemik yang diadakan secara daring.

"Kita berharap harganya juga terjangkau," kata Kurniasih, Sabtu (15/8/2020).

Salah satu yang dikembangkan oleh pemerintah adalah vaksin Covid-19 produksi Sinovac, yang kini diuji oleh PT Bio Farma. Menurut Kurniasih, dengan harganya murah, bisa dijangkau oleh semua pihak dan tersebar secara luas.

Selain harga, dia juga meminta waktu distribusi vaksin Covid-19 ini harus diperhitungkan, mengingat sebaran Indonesia yang begitu luas. Kemudian, juga harus memperhitungkan efek samping dari vaksin tersebut. "Waktu distribusinya harus diperhitungkan, kemudian yang memiliki efek samping juga diperhitungkan," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Halal

Kurniasih juga menuturkan, yang tak kalah penting ialah memastikan vaksin yang nanti disebar ke masyarakat Indonesia harus memiliki sertifikasi halal. Jadi tidak hanya dari BPOM saja.

"Kita pesan banget ini. Jadi tidak cuma ke BPOM, tapi dari sisi halalnya seperti apa. Karena mayoritas rakyat butuh itu," jelas dia.

terkait permintaan tersebut, Project Integration Management Reseacrh and Development PT Bio Farma, Neni Nurainy, memastikan vaksin Covid-19 tidak menggunakan bahan yang non halal.

Dia juga menyebut, Bio Farma terus berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas soal sertifikasi halal produk vaksin Covid-19.

"Kami terus berkomunikasi dengan MUI," kata Neni.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya