Liputan6.com, Jakarta Polisi telah melakukan autopsi terhadap jenazah ST (51), pengusaha di bidang pelayaran yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Hasilnya, korban dinyatakan meninggal dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya. Namun tim dokter forensik tak menemukan satupun proyektil yang bersarang di tubuh korban.
Advertisement
"Hasil autopsi dinyatakan korban meninggal akibat luka tembak, namun demikian tim dokter tidak menemukan proyektil," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto di kantornya, Sabtu (15/8/2020).
Budhi mengatakan, penyidik dari Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara dibantu Resmob Polda Metro Jaya, dan Tim Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Mabes Polri kemudian berupaya mencari selongsong dan proyektil.
Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun dilakukan dua kali. Budhi mengatakan, petugas menemukan barang bukti berupa empat selongsong dengan kaliber 380 dan satu proyektil.
"Diduga berasal dari senjata yang digunakan pelaku," ujar Budhi.
Sebelumnya, penembakan misterius terjadi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus 2020 siang. Insiden itu menewaskan seorang pejalan kaki berinisial ST (51).
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku penembakan diduga berjumlah dua orang. Satu orang bertugas melepaskan tembakan ke arah korban.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pelaku Teridentifikasi
Terkini, polisi telah berhasil mengidentifikasi pelaku. Polisi pun merilis sketsa wajah pelaku penembakan yang terjadi pada siang bolong itu.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto menerangkan, penyidik mendapatkan gambaran wajah terduga pelaku setelah memerikaa sejumlah saksi mata dan menganalisis rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Penyidik kemudian meminta bantuan ke Inafis dan Puslabfor untuk membuat sketsa wajah pelaku.
Budhi mengungkapkan ciri-ciri fisik dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan. "Pertama eksekutor berjenis kelamin laki laki, usia 35 tahun, kulit sawo matang, agak kurus, memakai topi dan masker," ujar Budhi.
"Kedua pelaku yang menunggu eksekutor yakni laki laki usia 45 tahun, gemuk, dan berambut ikal. Saat kejadian menggunakan motor warna hitam," sambung dia soal pelaku penembakan bos pelayaran.
Advertisement