IDI: 78 Dokter Meninggal Karena Covid-19

IDI menyatakan, dokter Adnan meninggal karena Covid-19 di usia yang tergolong muda dan masih sangat produktif.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Agu 2020, 08:37 WIB
Dokter menggunakan APD akan memeriksa gigi pasien anak di klinik Medikids kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2020). Pelayanan dokter gigi dengan menggunakan APD lengkap untuk memenuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 di era kenormalan baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

Humas IDI Halik Malik menuturkan, Dokter Adnan Ibrahim yang merupakan dokter di RS Pelamonia, Makassar meninggal pada Jumat sore pukul 17.50 Wita, 14 Agustus 2020.

"Meninggal Jumat sore, 14 Agustus pukul 17.50 Wita di RS Wahidin. Masuk RS sejak 3 Agustus 2020 dan dirawat intensif namun tidak tertolong," kata Halik kepada Liputan6.com, Sabtu malam 16 Agustus 2020.

IDI berduka atas kabar tersebut. Menurut Halik, Dokter Adnan meninggal di usia yang cukup muda.

"Dokter Adnan meninggal karena Covid-19 di usia yang tergolong muda dan masih sangat produktif, beliau adalah dokter yang potensial, aktif di berbagai bidang dan berdedikasi tinggi," tuturnya.

Atas meninggalnya dokter Adnan, Halik menyebut total dokter IDI yang meninggal dikarenakan Covid-19 berjumlah 78. "78 dokter," kata Halik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dokter di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar

Petugas medis Kecamatan Gambir melakukan tes swab terhadap pedagang Pasar Thomas, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Tes swab dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Adnan Ibrahim juga dikenal sebagai pendiri dari Sekolah Islam Terpadu Al Fatih. Ia diketahui juga sebagai dokter di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar.

"Sejawat kami Dr. dr. Adnan Ibrahim SpPD, ketua angkatan FK UGM 91, Ketua Senat FK UGM 96, Sekjen ISMKI 95-97, ketua Kagama Makassar, pendiri SIT Al Fatih, Dokter RS Pelamonia dan dokter di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar," jelas Halik.

Halik tak berkomentar mengenai dari mana dokter Adnan terinfeksi Covid-19. Apakah dari pasiennya, berhubung yang bersangkutan merupakan dokter spesial penyakit dalam atau terinfeksi dari luar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya