Menjawab Mitos Terkait Nutrisi dan Diet yang Dianggap Efektif Menurunkan Berat Badan

Senior Director, Worldwide Nutrition Education & Training, Herbalife Nutrition, Susan Bowerman mengatakan masih banyak mitos yang beredar terkait nutrisi dan pengelolaan berat badan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Agu 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi diet (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Senior Director, Worldwide Nutrition Education & Training, Herbalife Nutrition, Susan Bowerman mengatakan masih banyak mitos yang beredar terkait nutrisi dan pengelolaan berat badan.

Ia merujuk pada Herbalife Nutrition’s Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020 yang menjawab beberapa mitos tentang karbohidrat dan berbagai jenis diet.

Survei tersebut menunjukkan bahwa anggapan karbohidrat membuat berat badan bertambah adalah mitos.

“Karbohidrat tidak dapat disalahkan atas penambahan berat badan. Kelebihan kalori yang dapat menambah berat badan secara signifikan,” kata Susan dalam keterangan pers (13/8/2020).

“Untuk memastikan diet seimbang, Filosofi Nutrisi Global Nutrisi Herbalife merekomendasikan 40 persen asupan kalori harian Anda berasal dari sumber karbohidrat yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian yang juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi, serat dan vitamin B untuk tubuh,” tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:


Mitos Puasa Intermiten

Selain mitos karbohidrat, puasa intermiten juga menjadi topik pembahasan. Diet dengan puasa intermiten dianggap sebagai cara yang efektif bagi setiap orang untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.

Puasa intermiten adalah istilah umum untuk berbagai jadwal waktu makan yang berputar antara puasa sukarela dan non-puasa selama periode tertentu. Namun, cara ini sebetulnya tidak bisa digunakan oleh setiap orang untuk menurunkan berat badan.

“Mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah atau penyakit jantung harus menghindari puasa intermiten. Karena dengan berpuasa intermiten tanpa berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan, dapat menyebabkan kadar glukosa darah mereka turun atau meningkat secara berbahaya dan meningkatkan risiko kelainan elektrolit.”


Mitos Diet Rendah Lemak

Mitos juga beredar terkait diet rendah lemak. Orang menganggap bahwa diet sangat rendah lemak adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.

“Keberadaan lemak sangat penting bagi tubuh kita untuk tetap sehat, karena membantu membangun membran sel dan hormon, dan membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Diet rendah lemak berlebihan hanya akan menggantikan kalori lemak dengan karbohidrat dan gula yang diproses tinggi, dan tidak akan meningkatkan kualitas makanan secara keseluruhan.”

Penelitian juga menunjukkan, orang yang melakukan diet rendah lemak hanya akan mengalami sedikit penurunan berat badan walau dalam kurun waktu satu tahun. Ini menunjukkan bahwa diet rendah lemak adalah strategi penurunan berat badan jangka panjang yang tidak efektif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya