Liputan6.com, Surabaya- Dokter Tirta memotivasi para siswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas. Ia menceritakan pengalaman hidupnya.
Dokter Tirta berbagi cerita kepada para siswa. Dahulu, ia juga penerima beasiswa. Meskipun demikian, selain memperoleh beasiswa harus tetap ada hal lain yang dibanggakan.
"Memang bangga dapat beasiswa, tapi yang terpenting adalah bisa mandiri dan melakukan sesuatu untuk orang lain. Itu sesuatu yang harus kita banggakan," ujarnya dalam acara sarasehan yang digelar Dinas Pendidikan Banyuwangi, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (16/8/2020).
Baca Juga
Advertisement
Selain aktif kuliah dan berorganisasi, Tirta juga mulai menjalankan usaha, mulai usaha jual beli sepatu, membeli sepatu dan menjualnya kembali.
"Namun bisnis saya pernah bangkrut. Saya pernah kulakan beli sepatu senilai Rp50 juta, tapi yang datang kiri semua. Saat itulah saya jatuh, bahkan saya harus makan nasi aking dan sarden tiap hari," kata dokter Tirta.
Hal itu tak menyurutkan langkahnya. Tak lama berselang, dia bangkit membuka bisnis jasa perawatan dan cuci sepatu premium. Dari bisnis itu ternyata berjalan mulus. Hingga akhirnya kini dia memiliki 62 tempat perawatan dan cuci sepatu dengan lebih dari 300 karyawan. Selain itu, Tirta juga menjadi pengamat sepatu sneakers.
Dokter Tirta juga berbagi tips kepada para siswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas, yang diperlukan dalam membangun usaha, yakni circle (lingkungan), manajemen keuangan dan citra.