Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jawa Timur, menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya pada saat pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) pada pilkada yang akan digelar pada Desember 2020.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi di Surabaya mengatakan, meski Pilkada Surabaya diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19, namun pihaknya tidak akan membatasi pemilih untuk datang ke TPS, Minggu, 16 Agustus 2020.
"Hanya saja, KPU akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19 ini tak bisa ditawar. Ini semua agar terjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak," katanya, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Menurut ia, sejauh ini belum ada perubahan peraturan KPU terkait hal itu. "Tapi, secara umum kami diberi gambaran oleh pimpinan (Ketua KPU RI Arif Budiman, Red) bahwa pemungutan dan penghitungan suara di TPS akan memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat," kata dia, ditulis Senin, (17/8/2020).
Lebih jauh, Nur Syamsi menjelaskan bahwa dalam penerapan protokol kesehatan, pihaknya akan mengatur kedatangan pemilih, misalnya saat penyampaian formulir C-6, KPU akan menyampaikan bahwa mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB adalah nomor sekian sampai sekian.
"Sehingga tidak terjadi penumpukan atau kerumunan di TPS," ujarnya di Surabaya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tata Letak Antrean
Di luar itu, kata dia lagi, pihaknya akan mengatur tata letak antrean, sehingga tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja.
"Kursi juga akan kita tata sesuai protokol kesehatan berjarak satu meter. Petugas TPS juga menyediakan masker kalau ada pemilih yang lupa memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun. Suhu tubuh pemilih juga akan dicek dengan thermo gun," ujar dia.
Saat ditanya apa yang dilakukan KPU agar pemilih tetap tertarik datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya, Nur Samsyi mengatakan selain gencar sosialisasi pilkada ke masyarakat, pihaknya juga menyampaikan ke publik bahwa pilkada ini adalah untuk kepentingan semua warga Surabaya.
"Karena produk dari pilkada ini akan memimpin Surabaya lima tahun ke depan. Kalau mereka ingin calonnya menang, ya mereka harus berpartisipasi dalam pilkada ini. Artinya, ya berduyun-duyun datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya," katanya pula.
Advertisement