Liputan6.com, Jakarta - Kembali terpilih sebagai Paskibraka 2020 saja tak pernah ada di bayangan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata. Terlebih-lebih dipercaya menjadi Penggerek pada upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2020 pagi.
Paskibraka yang akrab disapa Sanggra mengaku tak terlalu banyak berharap sewaktu pelatih paskibraka dari Garnisun Tetap I/Jakarta menghubunginya lalu memintanya untuk melakukan gerakan PBB.
Sebab, Sanggra tahu bukan hanya dia yang 'diseleksi' pada pertengahan Juli 2020. Namun, siapa sangka, surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang dia terima lewat aplikasi pesan singkat dalam bentuk PDF menyatakan dia kembali terpilih sebagai Paskibraka 2020.
"Nah, habis itu Sanggra siapkan apa saja yang diperlukan. Dari fisik, kelengkapan administrasi, kelengkapan pribadi, sampai rapid test, swab test, dan isolasi mandiri guna menghindar dari paparan COVID-19," kata Sanggra kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di awal Agustus 2020.
Sewaktu menerima kabar baik tersebut, Sanggra yakin dirinya bisa menampilkan yang terbaik saat upacara di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah kesempatan emas. Sanggra tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang langka ini. Dia mencatat sejarah, lantaran hanya delapan anggota Paskibraka Nasional 2019 yang terpilih kembali.
Bahkan, dari delapan anggota, hanya enam yang ditugaskan. Tiga anggota Paskibraka di pagi hari, dan tiga anggota lagi di upacara penurunan bendera merah putih.
"Di kesempatan kali ini Sanggra akan memerbaiki kesalahan yang dulu. Sanggra bakal mendengarkan, memikirkan, dan melaksanakan semua arahan dari kakak pembina dan kakak pelatih," katanya.
"Sanggra yakin bisa melaksanakan tugas yang diberikan karena Sanggra bakal dilatih sama kakak pelatih yang luar biasa," ujarnya.
Profil Paskibraka 2020 Sanggra Wira Adhinata
Paskibraka Sanggra terlahir sebagai anak nomor dua pasangan I Gusti Agung Komang Sunarta dan Luh Putu Sunadi.
Ayah Sanggra berprofesi sebagai Pemangku Pura Taman Beji Dhang Kahyangan Rambut Siwi, sedangkan ibunya bekerja di Bidan UPT Puskesmas I Pekutatan.
Baca juga : Paskibraka Nasional 2019 dari Bali Ini Tak Ingin Dianggap Lemah
Saat ini, Paskibraka Sanggra tercatat sebagai siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Mendoyo. Cita-citanya, dia berharap terpilihnya dia sebagai Paskibraka bisa membawanya menjadi taruna Akpol.
Advertisement
Paskibraka Sanggra Ditugaskan Bersama Dua Sahabat Karibnya Saat Diklat Paskibraka Nasional 2019
Pada kesempatan kali ini, Sanggra bertugas bersama dua orang sahabat karibnya saat Diklat Paskibraka Nasional 2019.
Mereka adalah Muhammad Asri Maulana (Paskibraka 2020 wakil Kalimantan Selatan) dan Sudrajat Prawijaya (Paskibraka wakil Bengkulu).
"Sanggra rindu latihan bareng mereka. Rindu kekocakan mereka. Rindu suara merdunya Sudrajat. Rindu pembentang yang lari-lari. Ha ha ha," katanya.
"Tapi, yang paling aku rindukan dari Diklat Paskibraka tahun ini adalah seluruh anggota Merah Putih 2019," Sanggra melanjutkan.
Paskibraka Sanggra, Asri, dan Sudrajat Saingan Terkuat
Sanggra, Sudrajat, dan Asri adalah satu tim. Mereka calon kuat sebagai tim pengibar. Sayangnya, nilai mereka beda tipis dari Paskibraka yang bertugas sebagai Danpok 8, Pembentang, dan Penggerek yang berhasil diraih Rafi Ahmad Falah (Banten) Rayhan Alfaro (DKI Jakarta), Rangga Wirabrata Mahardika (Jawa Barat).
Ketika tahu Sanggra, Asri, dan Sudrajat dipanggil kembali untuk bertugas, Rafi, Rayhan, dan Rangga mengaku tak terkejut karena mereka adalah saingat kuat saat Diklat tahun lalu.
"Pasti mereka bisa," kata Rafi.
Advertisement
Penilaian Teman Terhadap Paskibraka 2020 Sanggra Wira Adhinata
Rekan Sanggra saat Diklat Paskibraka Nasional 2019, I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastara, menilai, Sanggra adalah orang yang tetap pendirian.
Sanggra tipe orang yang bisa memposisikan diri. Dia tahu mana saatnya harus serius dan bercanda. Dan, kalau Sanggra sudah bercanda, dia mampu menghidupkan suasana asrama yang terkadang sepi saat kelas malam.
"Nggak pernah sepi kalau sama dia, Kak. Aduh, jadi kangen, kan," kata Manda.
Menurut Paskibraka putri yang didapuk menjadi Komandan Pengukuhan Paskibraka 2019, Sanggra tak pernah menunjukkan dirinya sombong dan selama dia mengenal Sanggra, sosok satu itu tidak pernah pilih-pilih teman.
"Dia pintar buat orang nyaman, aku contohnya," ujar Manda.
"Dia orangnya nggak terlalu berharap sama sesuatu, yang penting dia usaha, masalah hasil belakangan. Itu sih yang aku tahu soal Sanggra, sampai aku lihat dan merasakan sendiri," Manda melanjutkan.
Paskibraka Sanggra Menaruh Derajat Keluarga di Atas Segalanya
Manda dan Sanggra sudah berteman sejak keduanya sama-sama dinyatakan lolos sebagai Paskibraka Nasional 2019.
Sejak saat itu, Manda yakin bahwa rekannya tersebut menaruh derajat keluarga di atas segala-galanya. "Setelah Tuhan, tentunya," Kata Manda.
Waktu dikasih kesempatan belanja satu hari sebelum pulang ke provinsi masing-masing, Sanggra sibu memikirkan barang apa yang ingin dia berikan ke orangtua, kakak, dan adiknya.
Manda adalah orang terdekat yang Sanggra hubungi saat dia dinyatakan kembali bertugas.
Kepada Manda, Sanggra bercerita bahwa dia tidak berharap lebih. Bagi Sanggra, bakal ditugaskan atau tidaknya nanti, dia punya tanggung jawab untuk melatih semua gerakannya kembali.
"Kalau dia lagi serius, dia nggak bisa diganggu. Tapi dia nggak langsung marah kalau ada orang ganggu. Dia kasih tahunya dengan cara kode," katanya.
Paskibraka Sangga Doyan Bercanda dan Jahil
Sanggra sering bercanda dengan Manda menggunakan bahasa Bali saat materi malam. Terkadang, kalau jahilnya muncul, dia akan mengajarkan teman-temannya pakai bahasa Bali yang bermakna umpatan atau jorok.
"Dia cepat menyesuaikan juga sama teman-teman yang lain. Dia bisa mengikuti logat teman-temannya terus dijadiin candaan," katanya.
Advertisement