Gojek Integrasikan Layanan di 4 Negara Bertepatan dengan HUT RI ke-75

Gojek baru saja mengumumkan integrasi seluruh layanannya yang tersebar di empat negara dalam satu nama.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Agu 2020, 15:00 WIB
Mitra Gojek saat menerima masker di Posko Aman Bersama Gojek, Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Posko Gojek menerapkan drive thru dengan 3 jenis layanan mulai dari pembagian healthy kit, pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan cairan disinfektan untuk kendaraan. (Liputan6.com/HO/Ading)

Liputan6.com, Jakarta - Gojek mengumumkan telah mengintegrasikan layanan dan aplikasinya yang beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Pengumuman ini bertepatan dengan momentum peringatan HUT RI ke-75.

Mengusung semangat Merdeka Penuh Karya, integrasi ini sekaligus menjadi kado dari Gojek untuk Indonesia sebab mulai Agustus 2020 layanan dan aplikasi dengan nama Gojek dipakai di empat negara tersebut. Sebelumnya, layanan di Vietnam dan Thailand memakai nama GoViet dan GET.

Menyusul integrasi ini, pelanggan Gojek pun cukup memiliki satu aplikasi untuk beragam solusi dan layanan tersebut dapat digunakan di negara berbeda. Sebagai contoh, pelanggan asal Indonesia dapat langsung memakai aplikasi Gojek di Vietnam, begitu pula sebaliknya.

"Berkibarnya nama Gojek di empat negara, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, semakin menjadi validasi daya saing karya anak bangsa di kancah internasional," tutur Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam keterangan resmi, Senin (17/8/2020).

Menurut Andre, misi perusahaan di Indonesia untuk terus menciptakan dampak sosial positif dan memajukan bangsa melalui pembangunan sumber daya masyarakat, penciptaan kesempatan memperoleh pendapatan tambahan, dan pemberdayaan UMKM terbukti menjadi kunci sukses di negara lain.

"Ketiga elemen ini merupakan fondasi kami dalam berinovasi menciptakan solusi terhadap permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari," tutur Andre.

Lebih lanjut, layanan Gojek yang berada di luar Indonesia juga diketahui berkembang pesat. Sebagai contoh, layanan Gojek di Vietnam dan Thailand menjadi salah satu pemain terdepan dalam layanan pesan-antar makanan. Sementara di Singapura, layanan Gojek memberikan opsi GoCar yang terus berkembang.

"Integrasi platform Gojek di empat negara ini sekaligus mewakili semangat dan dedikasi jutaan mitra yang membawa harum nama bangsa hingga kancah internasional," tutur Co-CEO Gojek Kevin Aluwi.

Bersama integrasi ini, aplikasi Gojek untuk para mitra pengemudi akan berganti menjadi GoPartner. Nantinya, aplikasi ini akan memudahkan aktivitas para mitra pengemudi bekerja melalui percepatan proses pembaharuan teknologi dan fitur yang tersedia.


Gojek Rilis Solusi Komprehensif untuk Dorong UMKM Go Digital

Peluncuran inisiatif Melaju Bersama Gojek sebagai solusi komprehensif bagi UMKM untuk beralih ke dunia digital. (Dok. Gojek)

Untuk di Indonesia sendiri, Gojek baru saja mengumumkan inisiatif baru yang diberi nama Melaju Bersama Gojek. Inisiatif ini merupakan solusi inklusif dan komprehensif yang dibuat Gojek untuk UMKM beralih ke dunia digital.

Melalui solusi ini, UMKM dapat lebih mudah menerapkan digitalisasi dengan memanfaatkan ekosistem Gojek. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkannya dalam setiap operasional bisnis, mulai dari pemasaran, pemesanan, pembayaran, pengiriman, hingga administrasi.

Ragam solusi ini dapat digunakan oleh semua tipe UMKM, mulai dari yang berskala mikro hingga besar. Selain menyediakan solusi komprehensif, Gojek juga bekerja sama dengan sejumlah rekanan pembayaran, seperti QRIS dan LinkAja, serta penyedia jasa logistik Pos Indonesia, Paxel, dan JNE.

"Di periode penuh tantangan ini kami terus berupaya mengembangkan solusi yang lengkap, inklusif, dan mudah diterapkan yang membantu UMKM mempertahankan bisnis sekaligus mengembangkan skala usahanya," tutur Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (10/8/2020).


Terapkan Prinsip Gotong Royong

Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Menurut Andre, dalam solusi ini, Gojek menerapkan prinsip gotong royong dalam membantu UMKM. Karenanya, Andre berharap solusi yang diharapkan dapat mempercepat transformasi UMKM dan bisnis tradisional menjadi usaha digital.

"Dengan bergabung di dalam platform digital, pelaku UMKM diharapkan mampu cepat beradaptasi. Saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM yang terhubung dengan dunia digital. Melalui peluncuran inisiatif ini, saya berharap digitalisasi UMKM mencapai 10 juta sampai akhir tahun ini," tutur Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim.

Oleh sebab itu, Arif mengajak pelaku UMKM yang belum bergabung secara online untuk dapat memanfaatkan berbagi teknologi platform digital, seperti Gojek atau layanan serupa. Dengan demikian, optimisme perekonomian bisa tumbuh.

"Gerakan Melaju Bersama Gojek dan UMKM ini saya harapkan hadir menjadi penyempurna seluruh dukungan berbagai inisiatif dan strategi pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan semangat gotong royong lintas sektor," tutur Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak, Nufransa Wira Sakti.

(Dam/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya