Liputan6.com, Jakarta - Striker Bali United dan Timnas Indonesia Ilija Spasojevic berbagi cerita mengenai alasan utamanya berpindah kewarganegaraan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75.
Spasojevic mendapatkan identitas kewarganegaraan Indonesia pada 2017 lalu. Berawal pada 2011 saat membela Bali Devata, Spasojevic mulai mencintai Indonesia karena semboyan negara.
Advertisement
"Saya melihat semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika sepeti Unity in Diversity. Saya suka cara hidup seperti itu," ujar Spasojevic dilansir dari situs resmi Bali United.
Lebih lanjut, dia menyebut semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna yang mendalam.
"Saya datang dari negara yang terpecah dan melihat Indonesia berbeda. Banyak agama, suku, budaya, pulau, bahasa, dan perbedaan lainnya. Tapi semua perbedaan itu menjadi satu dalam Merah Putih," sambung Spasojevic.
Saksikan Video Ilija Spasosevic Berikut Ini
Orang Indonesia Ramah
Pemain bernomor punggung 9 ini menilai orang Indonesia memiliki tutur kata dan perilaku yang ramah. Dia juga merasa semua orang Indonesia saling bergotong royong dan murah senyum.
"Ya, saya pikir ketika mulai berkarier di Indonesia, semua orang ramah dengan saya. Semua orang tersenyum dan saling membantu," ungkap Spasojevic.
Karena alasan itu, Spasojevic makin memantapkan diri untuk menjadikan dirinya pemain naturalisasi pada tahun 2012.
Sesuai aturan yang berlaku, butuh waktu lima tahun bagi warga negara asing yang ingin dinaturalisasi. Bomber andalan Serdadu Tridatu ini akhirnya resmi menjadi WNI pada 2017 dan memiliki KTP berdomisili di Kabupaten Bandung.
Advertisement
100 Persen Indonesia
Kecintaan Spasojevic terhadap Bumi Pertiwi memang sangat tulus. Dia sudah menganggap Indonesia sebagai rumah utama baginya dan untuk keluarganya.
Bahkan dia mengarahkan kedua anaknya untuk menjadi 100 persen orang Indonesia walaupun tidak lahir di sini. Spaso juga berharap anak laki-lakinya, Dragan Spasojevic dapat mengikuti karirnya sebagai pemain Timnas Indonesia.
“Saya berharap anak laki-laki saya kelak bisa menjadi penyerang andalan Timnas Indonesia seperti jejak ayahnya,” tutup Spasojevic. (Mg-Dzaky Nurcahyo).