Viral Video Gus Mus Kritik Pemda Rembang soal Bendera Merah Putih

Kiai Mustafa Bisri alias Gus Mus mengkritik Pemkab Rembang lantaran tidak ada satu pun bendera Merah Putih di alun-alun saat HUT ke-75 kemerdekaan RI.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 18 Agu 2020, 14:35 WIB
KH Mustofa Bisri atau Gus Mus membacakan puisi dalam acara doa bersama untuk Palestina di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8). Acara ini merupakan bentuk kemanusiaan, solidaritas dan rasa empati untuk Palestina (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Rembang - Video Kiai Mustafa Bisri alias Gus Mus yang mengkritik Pemkab Rembang lantaran tidak ada satu pun bendera merah putih di alun-alun saat HUT ke-75 kemerdekaan RI viral dan menyebar di media sosial.

Melalui video yang beredar secara berantai di media sosial dan WA grup, pengasuh Pondok P,esantren Roudlatut Thalibin Leteh itu mempertanyakan kepada Pemda dan DPRD Rembang mengapa tidak ada satu bendera merah putih yang berkibar, apakah lupa, atau tidak punya bendera, atau sedang sibuk memikirkan Pilkada.

"Ada yang aneh menurut saya di Alun-Alun Rembang, tidak ada satu pun bendera Merah Putih dikibarkan. Pertanyaan saya kepada Pemda Rembang, mulai Bupati sampai DPRD-nya. Apa lupa, apa tidak punya bendera, apa karena lagi sibuk memikirkan Pilkada. Terima kasih," kata Gus Mus dalam video tersebut.

Setelah video tersebut beredar, sejumlah santri langsung mendatangi Alun-Alun Rembang. Bahkan KH Bisri Adib Hattani (Gus Adib) dari keluarga Ponpes Roudlatut Thalibin bersama M. Naf’an Fuadi, Ketua NU Care Lazisnu Rembang, serta beberapa aktivis NU terlihat di Alun-Alun.

M Naf’an Fuadi mengaku ia dan santri secara spontanitas menggalang iuran, untuk membeli bendera Merah Putih, kemudian dipasang di seputaran Alun-Alun Rembang, setelah muncul video Gus Mus tersebut.

"Mbah Mus mpun dawuh ngoten, temen-teman nggak mau nunggu lama. Spontanitas langsung iuran, ingin menghiasi Alun-Alun semampunya. Hal ini sebagai kritik untuk diri kita sendiri, masak kita sebagai warga Rembang, tapi tempat publiknya kosong mlompong gitu," ujarnya.

Naf’an sama sekali tak bermaksud menyalahkan pihak pemerintah. Baginya, yang terpenting jangan lelah untuk saling mengingatkan. Apalagi dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, semua pihak harus bahu membahu.

"Kalau manusia lupa wajar. Tapi jangan lelah untuk saling mengingatkan. Masyarakat, yang tua yang muda, pemerintah, semua ikut andarbeni," ungkapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Respons Pemda Rembang

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Daerah Setda Rembang, Arif Dwi Sulistya berkilah, upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini dipusatkan di halaman Kantor Bupati Rembang, dengan jumlah peserta terbatas, mengingat pandemi Covid-19. Konsentrasi pemasangan bendera, banner, dan umbul-umbul terpusat di halaman Kantor Bupati.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, upacara selalu digelar di Alun-Alun Rembang, kali ini konsentrasi di halaman Kantor Bupati Rembang," katanya.

Terkait pemasangan bendera di tempat publik, seperti Alun-Alun, menurutnya dari sisi aturan, memang tidak ada kewajiban. Tapi kalau di depan rumah dan kantor-kantor pemerintah diwajibkan. Hanya saja, Pemkab sangat menghargai masukan dari ulama Gus Mus.

"Sekira pukul 08.30 Wib, tiang utama di Alun-Alun dikibarkan bendera Merah Putih, deretan bendera dengan tiang-tiang kecil dan umbul-umbul," katanya.

Arif menyampaikan terima kasih atas masukan tersebut, sebagai bentuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa memiliki Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya