Warga Bandung Berebut Dapatkan Uang Rp75 Ribu Edisi Khusus HUT RI

Penukaran uang kertas pecahan Rp75 ribu edisi khusus memperingati HUT ke-75 RI mulai dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 18 Agu 2020, 14:41 WIB
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat melayani penukaran uang kertas pecahan Rp75 ribu edisi khusus memperingati HUT ke-75 RI di Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Penukaran uang kertas pecahan Rp75 ribu edisi khusus memperingati HUT ke-75 RI mulai dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). Warga antusias menukarkan uang baru ini.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi pukul 10.00 WIB, terlihat puluhan masyarakat mengantre di lapangan parkir barat yang dibuat untuk tempat penukaran. Warga yang mengantre tersebut dipanggil satu per satu oleh petugas. Warga kemudian diminta menunjukkan kartu identitas kepada petugas.

Salah seorang yang ikut menukarkan uang Rp75 ribu, Ahmad Fadil, mengaku senang bisa mendapatkan uang edisi khusus tersebut. Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi tersebut baru kali ini mempunyai uang edisi khusus.

"Soalnya jarang dan edisi khusus, enggak akan keluar lagi," tutur Ahmad.

Ahmad mengaku bukan kolektor uang. Ketika mendengar kabar BI menerbitkan uang rupiah baru dari media sosial dan media massa, ia langsung ikut serta memesan rupiah baru.

"Dari pertama kali lihat, sisi desainnya bagus. Saya suka ada baju daerahnya," ungkap Ahmad setelah mendapatkan selembar uang Rp75 ribu.

Ahmad mengaku telah menyiapkan diri untuk berburu uang yang hanya ada 75 juta lembar itu sejak Senin (17/8/2029). Uang yang diedarkan sebanyak 75 juta lembar ini per pukul 15.00 WIB sejak hari peluncuran sudah dapat dipesan oleh masyarakat melalui aplikasi PINTAR.

"Saya daftar dari kemarin lewat website, enggak menunggu lama. Pas buka jam tiga ada jadwalnya langsung," ucapnya.

Iwan Ridwan, warga lain yang ikut mengantre untuk mendapatkan uang kertas khusus mengaku dirinya memang mengoleksi uang zaman dulu dan edisi khusus. Sejumlah koleksi uang yang ia miliki ada yang satu set uang rupiah bergambar Sukarno serta beberapa uang logam yang dikumpulkan sejak 1954.

"Motivasinya hanya untuk koleksi saja. Karena memang sebelumnya sudah punya beberapa koleksi," ucapnya.

"Saya tidak berniat untuk menjual uang ini kepada orang lain. Kecuali diberikan kepada sanak keluarga yang memang suka juga mengoleksi uang," ujar Iwan menambahkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


Dibatasi 150 Orang per Hari

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat melayani penukaran uang kertas pecahan Rp75 ribu edisi khusus memperingati HUT ke-75 RI di Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Antusiasme masyarakat untuk mendapat uang nominal Rp75 ribu di Bandung, diakui Kepala BI Kantor Perwakilan Jawa Barat Herawanto, sangat tinggi. Namun, ia menyatakan penukaran hanya berlaku untuk satu KTP mendapat satu lembar.

"Di BI Jabar, setiap hari hanya diperbolehkan 150 orang saja. Pembatasan ini dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19 ketika melakukan penukaran," katanya.

Sejak hari pertama pendaftaran dibuka, Herawanto mengatakan, sudah banyak yang mengakses. Bahkan, orang-orang rela mengantre hingga jadwal bulan depan.

Adapun jadwal penukaran dibatasi waktunya dalam satu hari dari pukul 08.00 sampai 11.00 WIB. Setiap pendaftar mendapatkan pemberitahuan jadwal melakukan penukaran.

Selain dikoleksi, Herawanto menuturkan, uang Rp75 baru ini bisa digunakan untuk transaksi jual beli. "Bisa dipakai transaksi di toko kelontong tapi sayang saja dapatnya saja susah," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Jabar Syafii menuturkan, sampai saat ini BI Jabar mendapatkan jatah uang Rp75 ribu sebanyak 7,6 juta lembar. Uang tersebut dibagi menjadi 380 peti, di mana setiap petinya menyimpan 20 ribu lembar uang pecahan tersebut.

Ia menambahkan, uang yang diberikan kepada BI Jabar dilakukan secara bertahap. Ketika animo masyarakat masih tinggi sementara jatah saat ini habis, maka BI Jabar bisa mengajukannya kembali agar mendapat jatah lebih.

"Kita lakukan pelayanan per 10 hari. Jika sudah mencapai kuota 10 hari, maka akan ditutup dulu pendaftarannya. Nanti setelah selesai baru kita buka lagi pendaftaran sampai beberapa bulan ke depan bekerja sama juga dengan sejumlah bank," katanya menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya