BPOM: Hingga Kini Belum Ada Obat Covid-19

Memang ada sejumlah obat yang dianggap bisa mengobati pasien Covid-19, namun obat itu masih dalam tahap uji klinis.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2020, 13:12 WIB
Peneliti menunjukkan bahan mentah daun rhino ketepeng dan daun benalu yang diteliti sebagai obat herbal COVID-19 di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Serpong, Banten, 6 Mei 2020. Peneliti LIPI mengembangkan penelitian dua tanaman herbal sebagai obat herbal untuk pasien COVID-19. (Xinhua/Veri Sanovri)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Anwar Santoso menegaskan, hingga hari ini belum ada obat yang direkomendasikan untuk mengobati pasien Covid-19 di Indonesia.

"Sampai saat ini, pagi ini, belum ada obat yang dikatakan manjur dan aman untuk Covid-19," ujarnya dalam talkshow Obat dan Terapi Terkini untuk Pasien Covid-19 di BNPB, Jakarta Timur, Selasa (18/8/2020).

Dia menyebut, memang ada sejumlah obat yang dianggap bisa mengobati pasien Covid-19. Namun, obat itu masih dalam tahap uji klinis sesuai standar yang ditetapkan internasional.

"Semuanya masih dalam fase uji klinik. Jadi, (BPOM) tidak menyatakan satu statement resmi ada obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi dalam status uji klinik semua," ucap dia.

Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti menambahkan, pemerintah telah membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 pada Maret lalu.

Salah satu tugas konsorsium yang melibatkan rumah sakit, perguruan tinggi, serta industri tersebut adalah menemukan obat Covid-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belum Ada Obatnya

Namun, dia menegaskan hingga saat ini Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 belum menemukan obat Covid-19.

"Ya, jadi sampai sekarang belum ada satu pun yang kita bisa klaim sebetulnya merupakan satu obat," kata dia.

"Banyak klaim-klaim dari beberapa, entah mengatakan penelitian atau tidak. Tapi yang termasuk dalam konsorsium itu belum satu pun yang bisa dikatakan inilah obat spesifik khusus untuk Covid-19," tutupnya.

 

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya