Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Selandia Baru membantah adanya misinformasi di media sosial terkait pemakaian masker. Menteri Kesehatan Chris Hipkins berharap masyarakat untuk tak langsung membagikan pesan yang kerap beredar di dunia maya terutama terkait covid-19.
Belakangan ini ada postingan viral di media sosial terkait bahaya penggunaan masker. Klaim dalam postingan itu menyebut masker bisa mengurangi kadar oksigen yang masuk dalam paru-paru.
Advertisement
Kementerian Kesehatan Selandia Baru menepis kabar palsu tersebut dan menyebutnya sebagai hoaks. Dalam rilis yang diedarkan awal pekan ini mereka menyebut pori-pori pada masker lebih besar seribu kali dari molekul oksigen.
"Memakai masker tidak akan membatasi aliran oksigen Anda. Bahkan jika Anda juga mempunyai gangguan pernapasan," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Selandia Baru dilansir Newshub.
"Sangat penting bagi semua orang untuk mengetahui informasi ini. Pastikan Anda mendapat informasi dari sumber terpercaya."
Bukti dari Dokter
Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengambil contoh dari Tom Lawton, seorang dokter di Inggris. Dia berlari sejauh 35 KM, menggunakan masker tiga lapis dan kadar oksigennya tidak pernah turun di bawah 98 persen.
"Kita anggap saja jika di bawah 90 persen sudah termasuk rendah kadar oksigennya dan itu tidak terjadi."
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.