MU Punya Pandangan Baru, Solskjaer Harus Belajar dari Kegagalan Akhiri Musim Tanpa Trofi

MU mengalami musim tanpa trofi lagi setelah kekalahan di Liga Europa dari Sevilla. Laga tersebut menyoroti masalah baru dalam skuat tim utama.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 18 Agu 2020, 16:00 WIB
Sevilla sukses melangkah ke final Liga Europa usai menaklukkan Manchester United (MU) pada partai semifinal di RheinEnergie, Senin dinihari WIB (17/8/2020).

Liputan6.com, Jakarta Ujian realitas yang pahit dirasakan Manchester United (MU) setelah mereka disingkirkan Sevilla dari Liga Europa, Minggu malam lalu. Kekalahan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini, membuat mereka kehilangan trofi musim ini.

Namun, masih ada yang bisa dijanjikan melihat cara MU berkembang selama delapan bulan terakhir. Meski banyak fans kecewa dengan akhir anti-klimaks di musim ini, para pendukung Setan Merah masih berhak untuk bermimpi meraih kemenangan di kompetisi Eropa sekali lagi.

Kegagalan MU adalah kerap menyia-nyiakan kesempatan di depan gawang dan penyimpangan konsentrasi mereka di lini belakang. Tapi, tidak adil untuk menyematkan kekalahan hanya pada individu mana pun.

Solskjaer akan belajar banyak tentang timnya dalam beberapa pekan terakhir karena pemain yang berbeda telah diperhitungkan dan menunjukkan nilai luar biasa mereka kepada skuat tim utama.

Tidak mengherankan melihat standar pertahanan MU turun begitu Luke Shaw keluar dari kerangka tim utama. Mereka harus merasakan kekalahan di semifinal Piala FA serta lebih banyak poin yang hilang di laga kandang.

Simak Video MU Berikut Ini


Pemain Muda

Pemain Manchester United Brandon Williams (kiri) berebut bola udara dengan pemain West Ham United Declan Rice pada pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (22/7/2020). Pertandingan berakhir dengan skor 1-1. (Martin Rickett/Pool via AP)

Di sisi lain MU mempunya pemain muda berbakat Brandon Williams. Ia tampil baik saat meraih kemenangan tandang di Leicester pada hari terakhir musim yang memastikan mereka kembali ke Liga Champions.

Pemain akademi MU ini telah menikmati musim yang luar biasa di Old Trafford. Dia pantas mendapatkan pujian besar atas cara dia bangkit dari sepak bola U-18 hanya setahun yang lalu.


Kenyataan Pahit

Bek Norwich City, Grant Hanley (kanan) berebut bola dengan bek Manchester United, Brandon Williams (kiri) selama pertandingan pertandingan lanjutan Liga Inggris di Old Trafford (11/1/2020). MU menang telak 4-0 atas Norwich. (AFP/Oli Scarff)

Kurang dari sebelas bulan sejak melakukan debutnya, pemain berusia 19 tahun itu telah menandatangani dua kontrak profesional jangka panjang baru di United. Dan, membuat klub tersebut meninggalkan pencarian mereka untuk bek kiri baru akhir tahun lalu.

Namun, kenyataan pahit bagi United adalah bahwa Williams belum cukup siap untuk diandalkan sebagai opsi pilihan pertama di bek kiri. Dan, ketika sudah fit Shaw pasti akan mendapatkan kembali tempatnya di starting line-up.


Pilihan Pertama

Dari 13 clean sheet yang disimpan United di Liga Premier musim lalu, delapan di antaranya datang dengan Shaw di susunan pemain, sementara hanya ada dua ketika Williams menggantikannya.

Terobosan Williams dan kemunculannya yang menyalakan kembali api di dalam Shaw. Tapi, sekarang dia perlu melakukannya lagi jika dia ingin menjadi pilihan pertama berdasarkan prestasi.


Tempat Utama

Kekalahan Minggu malam di Cologne membuat banyak orang mengevaluasi kembali pandangan mereka tentang tim saat ini di bawah Solskjaer. Bagi Williams itu adalah pendidikan yang kejam tentang seperti apa bermain melawan tim berkualitas Liga Champions sebenarnya.

Musim depan ini adalah ujian yang harus dibiasakan oleh United secara lebih teratur. Ini karena hal-hal yang berlaku, cukup jelas Shaw layak mendapatkan kembali tempatnya di starting line-up.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya