100 Ribu Anak Terdampak Langsung Ledakan di Beirut Lebanon

Ada 100.000 anak di Lebanon yang terkena dampak langsung dari ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut pada awal bulan ini, menurut data UNICEF.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2020, 17:02 WIB
Setelah ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim menyatakan ledakan tersebut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat yang telah ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan. (AP Photo/Hassan Ammar)

Liputan6.com, Beirut - Ledakan di Beirut Lebanon yang mengguncang beberapa waktu lalu tak hanya berdampak pada orang dewasa dan lansia, tapi juga anak-anak.

Ted Chaiban, Direktur Regional Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, pada Senin 17 Agusrtus 2020 mengatakan bahwa terdapat 100.000 anak yang terkena dampak langsung dari ledakan di Beirut, seperti dilaporkan saluran televisi lokal LBCI.

"Kami akan berupaya untuk membantu anak-anak kembali ke sekolah mereka ... dan memulai tahun ajaran baru setelah 120 sekolah terkena dampak ledakan," ujar Chaiban dalam kunjungannya ke unit perawatan anak-anak di Rumah Sakit Karantina seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (18/8/2020).

Chaiban meyakinkan bahwa UNICEF akan selalu mendukung Lebanon.

Dua ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu, mengguncang gedung-gedung di seantero ibu kota Lebanon, serta menewaskan 177 orang dan melukai 6.000 lainnya.

Peristiwa ledakan di Beirut itu telah mengakibatkan kerugian miliaran dolar di negara tersebut.

Saksikan juga Video Ini:


FBI Atas Nama AS Siap Bantu Selidiki Ledakan di Beirut

Petugas penyelamat dan keamanan bekerja di lokasi ledakan besar di Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka tersebut meratakan pelabuhan dan merusak bangunan di seluruh Beirut. (AP Photo/Hussein Malla)

Dalam penyelidikan atas ledakan baru-baru ini di Beirut, Lebanon yang menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya, Biro Investigasi Federal AS (FBI) akan bergabung dengan penyelidik Lebanon dan internasional. 

Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (14/8/2020), pengumuman tentang bantuan penyelidikan itu disampaikan di Beirut oleh diplomat senior AS, yang juga merupakan wakil menteri urusan politik AS, David Hale, pada 13 Agustus.

FBI akan ikut dalam penyelidikan tersebut atas undangan pihak berwenang Lebanon, menurut pernyataan Hale, dalam kunjungannya ke salah satu lingkungan di Beirut yang rusak parah akibat ledakan itu.

Selain itu, Hale juga menuturkan, bahwa partisipasi FBI merupakan salah satu cara AS membantu Lebanon mengatasi dampak ledakan besar itu.

Tak hanya itu, Kedutaan Besar AS di Beirut juga mengatakan bahwa Hale harus menekankan perlunya reformasi ketika dia bertemu dengan para pejabat.

Sementara parlemen menyetujui keadaan darurat dua pekan usai ledakan besar itu, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri pun menyerukan pembentukan segera pemerintahan baru. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya