Liputan6.com, Pekanbaru - Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Riau terus bertambah sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak diberlakukan. Hingga Selasa petang, 18 Agustus 2020, angka pengidap virus dari Wuhan, China ini, sudah 1.039 kasus.
Gubernur Riau Syamsuar menyebut jumlah pasien Covid-19 paling banyak dirawat di Kabupaten Siak. Hal ini membuatnya khawatir terhadap daerah yang pernah dipimpinnya itu.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini ada 100 orang dirawat di Siak, saya khawatir juga dengan kesiapan rumah sakit," kata Syamsuar di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Selasa siang.
Di sisi lain, Syamsuar bisa menghela napas karena angka kesembuhan di Riau tergolong cukup tinggi. Dari ribuan pasien konfirmasi itu, ada 640 orang sembuh setelah dirawat.
"Mudah-mudahan terus bertambah, kemudian yang meninggal dunia 16 orang," ucap Syamsuar.
Syamsuar menyatakan, Pemerintah Riau tahun ini menghadapi dua cobaan berat. Keduanya sama-sama menyerang paru manusia dan harus dituntaskan.
"Pertama soal Covid-19 ini dan kedua kebakaran lahan," ucap Syamsuar.
Syamsuar sempat menggambarkan kondisi Riau pada tahun lalu kepada masyarakat Siak. Tahun lalu, langit biru merupakan pemandangan sulit yang diperoleh masyarakat.
"Di atas gelap, di bawah gelap karena asap," kata Syamsuar.
Apa yang terjadi tahun lalu, Syamsuar tak ingin berulang lagi. Pasalnya, masyarakat Riau bakal dihadapkan kepada dua cobaan karena dua bencana itu (kabut asap dan Covid-19) menyerang pernapasan manusia.
Untuk antisipasi kebakaran lahan tahun ini, Syamsuar menyebut telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak awal tahun. Antisipasi dini bertujuan agar kepala daerah di kabupaten dan kota mengkonsolidasikan Satgas Karhutla dengan cepat.
"Sementara untuk Covid-19, tengah digalakkan Gebrak masker," sebut Syamsuar.