Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) Surabaya berupaya menambah fasilitas pendidikan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, untuk sekolah, setiap tahun dapat menambah tiga sekolah baru.
"Kita ingin menjadikan sekolah dengan rombongan belajar peserta didik yang ideal," ujar dia, saat meresmikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 61 Jalan Tengger Raya, Kelurahan Kandangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (18/8/2020) seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Selain menambah jumlah sekolah, ia juga mengaku terus menambah ruang kelas baru pada sekolah-sekolah yang sudah ada. Sebab, saat ini masih ada sekolah dengan rombongan belajar berisikan 40 siswa. Jumlah ini belum bisa dikatakan ideal dari sisi pembelajaran.
Risma menuturkan, semakin ideal jumlah peserta didik, penguatan potensi peserta didik di sekolah diharapkan menjadi maksimal. Dengan begitu, sumber daya manusia (SDM) Kota Surabaya dapat bersaing di era globalisasi.
"Pejuang dulu melawan penjajah dengan senjata, sekarang kita berjuang melawan kemiskinan dan kebodohan. Ini memang berat, tapi kalau tidak kita lawan, warga Kota Surabaya hanya bisa menjadi penonton," kata Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risma Tekankan Pentingnya Kualitas SDM
Dia menuturkan, bila bangsa ini ingin menang dalam persaingan pada era globalisasi, SDM-nya harus kuat. Berdasarkan hasil penelitian, negara yang maju adalah negara dengan SDM bagus adalah modal utama, kemudian modal selanjutnya baru sumber daya alam (SDA).
"Meskipun Kota Surabaya tidak memiliki SDA, kita bisa menang dalam persaingan global dengan SDM yang bagus. Kita bisa contoh Singapura. Peningkatan SDM tidak bisa kita elakkan untuk memenangkan persaingan," ujar dia.
Risma berpesan kepada para guru agar mendorong siswa-siswinya untuk terus berinovasi dan terus mau belajar. "Anak-anak harus diajari banyak. Kalau sudah mencapai ini masih kurang, mencapai itu masih kurang. Dengan begitu anak-anak tidak sombong dan mau terus belajar," ujar dia.
Advertisement
Risma Sebut Proses Belajar Jadi Bagian Penting
Oleh karena itu, kata dia, bila ada anak yang belum bisa sesuatu hal, jangan langsung dianggap anak itu tidak mampu atau bodoh, karena bisa jadi anak tersebut belum menemukan potensi yang ada pada dirinya.
"Jangan anggap juga sekolah pinggiran kalah bagus dengan sekolah di pusat. Tidak ada anak bodoh itu, yang ada adalah bagaimana cara kita memotivasi anak itu agar mau belajar dengan disiplin," ujar dia.
Ia mengatakan proses belajar menjadi bagian penting agar anak dapat bersaing. Untuk itu, Risma mengingatkan jangan karena input jelek, output juga jelek.
"Makanya, para guru harus sabar dan yakin bahwa tiap anak itu mempunyai potensi masing-masing. Dorongan dan motivasi itu sangat penting bagi anak-anak. Yakinlah bahwa setiap anak punya potensi yang perlu digali," ujar dia.