Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) menyerah 1-2 dari Sevilla di semifinal Liga Europa, Senin (17/8/2020) lalu. Dalam laga itu, Setan Merah sebenarnya tampil dominan.
Berdasarkan statistik, MU melepaskan 20 tembakan ke gawang Sevilla. Tetapi, hanya satu yang jadi gol, itu pun dari titik penalti.
Advertisement
Statistik lebih buruk terlihat saat MU melawan Copenhagen di perempat final. Lagi-lagi gol lahir dari tendangan penalti lewat babak perpanjangan waktu.
Apakah itu gugup, kelelahan, atau kurangnya kualitas lini depan MU? Yang pasti skuat racikan Ole Gunnar Solskjaer ini sulit mencetak gol dan itu harus dibayar mahal.
Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini
Bursa Transfer
MU menjadikan Jadon Sancho sebagai target utama di bursa transfer musim panas. Dia merupakan pemain sayap yang kretaif dan produktif mencetak gol.
Sebenarnya, MU sudah memiliki trio penyerang yang bagus. Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood rajin mencetak gol musim ini.
Tapi, ketiga pemain itu tidak mencetak gol yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dengan Liverpool dan Manchester City. Selain itu, tentu saja untuk menaklukkan Eropa.
Karena itu, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bursa transfer.
Advertisement
Harry Kane
Charlie Adam menilai MU akan membuat keputusan yang salah jika membeli Jadon Sancho. Apalagi, Borussia Dortmund mematok harga 120 juta pound atau sekitar Rp 2,3 triliun.
Menurut mantan pemain Liverpool itu, dengan uang sebanyak itu, Setan Merah seharusnya membeli penyerang tengah Tottenham Hotspur Harry Kane.
"Saya lebih suka mereka pergi dan membelanjakan 120 juta pound untuk Harry Kane," kata Adam seperti dikutip BBC.
"Anda bisa membuat Martial melebar, Anda memiliki Greenwood yang melebar, Anda memiliki Rashford yang melebar, dan memiliki Harry Kane sebagai pemain utama Anda," pungkasnya.
Klasemen Liga Inggris
Advertisement