S&P 500 di AS Cetak Rekor Tertinggi, Saham Asia Pasifik Bergerak Variatif

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 merosot 0,31 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,37 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Agu 2020, 08:40 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia Pasifik bergerak beragam dalam perdagangan Rabu pagi karena S&P 500 di Amerika Serikat naik ke rekor baru sepanjang sejarah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (19/8/2020), di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,31 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,37 persen.

Ekspor Jepang pada Juli turun 19,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu, menurut statistik perdagangan sementara dari Kementerian Keuangan negara yang dirilis Rabu.

Sementara Kospi Korea Selatan naik 0,89 persen. Saham di Australia naik tipis, karena S&P/ASX 200 naik 0,1 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan naik 0,19 persen.

Di Wall Street, S&P 500 menghapus kerugian akibat virus korona saat naik ke level tertinggi sepanjang masa. Indeks saham ini naik 0,2 persen menjadi 3.389,78, rekor penutupan.

Sedangkan indeks saham Nasdaq Composite juga mencapai rekor, naik 0,7 persen dan menutup perdagangan di level 11.210,84. Dow Jones Industrial Average merosot 66,84 poin atau 0,2 persen menjadi ditutup pada 27.778,07.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Minyak

Ilustrasi Harga Minyak

Sementara untuk harga minyak turun pada pagi hari di jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,68 persen menjadi USD 45,15 per barel.

Minyak mentah berjangka AS merosot 0,54 persen menjadi USD 42,66 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya