Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, ada 49 kabupaten/kota risiko rendah COVID-19 naik menjadi sedang. Data ini dihimpun per 16 Agustus 2020.
"Ada daerah-daerah risiko rendah COVID-19 yang naik menjadi resiko sedang, sebanyak 49 kabupaten kota. Jadi, terjadi clustering daerah-daerah ini, sehingga naik menjadi risiko sedang," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/8/2020).
"Ini perlu menjadi perhatian, karena dari waktu ke waktu daerah-daerah yang menjadi zona risiko sedang meningkat."
Advertisement
Ke-49 kabupaten/kota risiko rendah COVID-19 menjadi sedang, sebagai berikut:
Aceh
1. Pidie
2. Kota Langsa
3. Kota Subulussalam
Sumatera Barat
4. Pesisir Selatan
5. Tanah Datar
6. Padang Pariaman
7. Kota Padang Panjang
8. Kota Bukittinggi
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Sumatera Selatan - DI Yogyakarta
Sumatera Selatan
9. Ogan Komering Ulu
Kepulauan Bangka Belitung
10. Bangka
Kepulauan Riau
11. Bintan
12. Karimun Banten
13. Kota Cilegon
14. Kota Serang
Jawa Barat
15. Subang
16. Purwakarta
17. Karawang Jawa Tengah
18. Sragen
19. Temanggung
20. Pekalongan
21. Pemalang
22. Tegal
23. Kota Salatiga
DI Yogyakarta
24. Bantul
25. Gunung Kidul
Advertisement
Jawa Timur - Kalimantan Utara
Jawa Timur
26. Pacitan
27. Magetan
28. Sumenep
Nusa Tenggara Barat
29. Sumbawa Barat
Kalimantan Barat
30. Ketapang
Kalimantan Tengah
31. Lamandau
32. Katingan
Kalimantan Timur
33. Kota Bontang
Kalimantan Utara
34. Malino
35. Kota Tarakan
Sulawesi Utara - Papua
Sulawesi Utara
36. Bolaang Mongondow
37. Kepulauan Talaud
38. Minahasa Tenggara Sulawesi Selatan
39. Jeneponto
40. Toraja Utara
Sulawesi Tenggara
41. Muna
42. Konawe Utara
43. Kutai Tengah
Sulawesi Barat
44. Mamasa Papua Barat
45. Teluk Wondama
Papua
46. Kepulauan Yapen
47. Keerom
48. Pegunungan Bintang
49 Tolikara
"Mohon agar menjadi perhatian dari pimpinan daerah, Satgas Daerah serta seluruh anggota masyarakat. Dari 49 kabupaten/kota ini untuk dapat menurunkan zona risikonya lagi menjadi risiko rendah, sehingga secara kolektif Indonesia kondisinya menjadi lebih baik," lanjut Wiku.
Advertisement