Liputan6.com, Jakarta - Seiring meningkatnya ketegangan di antara Tiongkok dan Amerika Serikat, operasional Apple di Tiongkok kini terancam.
Ancaman ini tidak hanya berlaku bagi bisnis Apple, tetapi juga bagi jutaan pengguna Apple, pengembang aplikasi Tiongkok, hingga pabrik manufaktur iPhone di Tiongkok.
Baca Juga
Advertisement
Ribuan aplikasi dan gim dihapus dari toko aplikasi Apple di Tiongkok. Total menurut The Verge, Rabu (19/8/2020) Apple menghapus lebih dari 47.000 aplikasi dan gim dari App Store Tiongkok pada awal bulan ini.
Langkah ini sudah diduga sebelumnya. Pasalnya baru-baru ini Apple menerapkan perubahan kebijakan, yakni untuk menghilangkan celah yang sebelumnya memungkinkan gim berbayar dan pembelian dalam aplikasi.
Perlu diketahui, ini bukan pertama kalinya Apple membuat perubahan signifikan pada layanannya di Tiongkok.
Bergantung Kebijakan Tiongkok
Sebelumnya, ketika regulator Tiongkok memaksa Apple menutup iBookstore dan iTunes Movie di Tiongkok pada April 2016 lalu, Apple kembali meluncurkan toko-toko tersebut di Tiongkok hanya dalam waktu 6 bulan setelahnya.
Kini, keseluruhan operasional App Store di Tiongkok juga bergantung pada kebijakan negara tersebut.
Apalagi, toko aplikasi asing di Tiongkok biasanya diwajibkan membentuk usaha patungan dengan mitra Tiongkok, misalnya operator telepon setempat.
Namun, menurut laporan media setempat, Apple mengoperasikan sendiri toko aplikasi App Store-nya di Tiongkok.
Advertisement
Ketegangan Apple-Tiongkok
Apple tampaknya menghindari berbagi source code iOS dengan pihak lain. Hal ini dilakukan setelah Apple menegosiasikannya dengan pemerintah Tiongkok.
Masih terkait kemelut antara AS-Tiongkok, belum lama ini pemerintah presiden Trump mengambil tindakan signifikan terhadap berbagai perusahaan Tiongkok. AS mempersulit perusahaan Tiongkok berbisnis di AS.
Presiden Trump juga mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang operasional Tiongkok dan WeChat, setidaknya hingga proses akuisisi TikTok oleh perusahaan AS.
Amerika juga memperketat pembatasan bisnis perusahaan AS dengan Huawei.
(Tin/Ysl)