Cek Fakta: Hoaks Video Jokowi Menyerah Tangani Ekonomi RI

Tim menemukan dua video yang mirip dengan narasi Jokowi sudah menyerah urus ekonomi RI dan minta bantuan kepada Prabowo.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 19 Agu 2020, 12:00 WIB
Hoaks Presiden Jokowi menyerah tangani ekonomi RI yang merosot. (Facebook/Suara Millenial)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan narasi yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyerah mengurus ekonomi Republik Indonesia (RI) dan meminta bantuan kepada Prabowo Subianto.

Tercatat, tim menemukan dua video yang mirip dengan narasi Jokowi sudah menyerah urus ekonomi RI dan minta bantuan kepada Prabowo. Dua akun Facebook yang menggunggah video tersebut adalah Panglima Sudirman dan Suara Millenial.

Berikut narasi yang dibubuhkan Suara Millenial untuk judul video unggahannya:

"JOKOWI & SRI MULYANI Akui GAGAL Kelola EKONOMI JOKOWI AKAN MUNDUR & Minta PRABOWO SELAMATKAN NKRI"

Video tersebut sudah ditonton lebih dari 81 ribu, mendapat 2,9 ribu respons, 951 komentar, dan 988 kali dibagikan warga Facebook lainnya.

Lalu, benarkah Jokowi menyerah tangani ekonomi RI dan minta bantuan Prabowo untuk selamatkan Indonesia?


Penelusuran Fakta

Ilustrasi Cek Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menonton video berdurasi 9 menit 23 detik itu sampai habis. Hasilnya, tidak ada pernyataan Jokowi yang menyebut dia menyerah tangani ekonomi dan meminta bantuan Prabowo.

Video tersebut hanya kumpulan dari artikel yang digabungkan ke dalam sebuah video. Seperti artikel pertama dengan judul: 'Ekonomi Terjun Bebas Ke Minus 5,32 Persen, GNPF Ulama: Kalau Masih Punya Malu, Jokowi Mundur!', yang tayang pada 8 Agustus 2020 di rmol.id.

Dalam artikel itu berisikan pernyataan Sekretaris Jendral Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi yang mengkritisi kondisi perekonomian Indonesia. Namun, dalam artikel tersebut tidak terdapat pernyataan mengenai Jokowi angkat tangan menyerah dan meminta Prabowo menyelamatkan NKRI.

Kemudian, artikel kedua dinarasikan dalam video merupakan berita opini dari tulisan M Rizal Fadillah, pemerhati politik di laman rmol.id dengan judul: 'Tertunduk Lesu Di Minus Lima Koma Tiga Puluh Dua', yang tayang pada 9 Agustus 2020. Artikel opini itu mengkritisi kondisi ekonomi dan kinerja Presiden Jokowi.

Selanjutnya, artikel ketiga yang dinarasikan dalam video tersebut berjudul: 'Presiden Jokowi Buka Suara Soal Ekonomi Minus 5,32 Persen', yang tayang pada 6 Agustus 2020 di cnnindonesia.com.

Artikel itu berisikan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai kondisi ekonomi dalam negeri dan kutipan pernyataan Kepala BPS Suhariyanto terkait kontraksi ekonomi 5,32 persen pada kuartal II 2020 menjadi yang pertama kali sejak kuartal I 1999 silam jika dilihat secara tahunan. Akan tetapi, dalam artikel itu tidak ditemukan pernyataan Jokowi angkat tangan dan minta Prabowo selamatkan NKRI.

 


Kesimpulan

Altered dan Missing Context (Liputan6.com/Abdillah)

Video yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyerah mengurus ekonomi Republik Indonesia (RI) dan meminta bantuan kepada Prabowo Subianto adalah hoaks. Faktanya, tidak ada pernyataan resmi dari Jokowi yang menyebut dirinya menyerah tangani ekonomi RI.

Dari penjelasan itu, maka isi video tidak sesuai dengan judulnya. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

 


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya