Pertama Kalinya Pakistan Uji Klinis Fase 3 Vaksin Corona COVID-19 Buatan China

Regulator Pakistan telah menyetujui pengujian fase terakhir dari vaksin Virus Corona COVID-19 buatan China.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Agu 2020, 13:33 WIB
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Liputan6.com, Islamabad- Pihak berwenang Pakistan telah menyetujui pengujian fase terakhir dari vaksin Virus Corona COVID-19 buatan China. Vaksin itu akan memasuki tahap uji klinis pertama dalam jenisnya di Pakistan.

Dikutip dari AFP, Rabu (19/8/2020), regulator telah menyetujui pengujian vaksin yang sedang dikembangkan oleh CanSinoBio dan Institut Bioteknologi Beijing China, menurut Institut Kesehatan Nasional Pakistan (NIH).

Vaksin tersebut sudah menjalani uji coba Tahap 3 - atau pengujian skala besar pada manusia - di China, Rusia, Chili, dan Argentina. Selain deretan negara tersebut, Arab Saudi juga akan mengambil bagian dalam uji coba ini, menurut NIH.

Dalam pernyataannya, NIH menerangkan, "Ini akan menjadi uji klinis Tahap 3 pertama untuk vaksin apa pun di Pakistan".

Selanjutnya, NIH juga menambahkan, bahwa dimasukkannya Pakistan dalam uji coba akan membantunya mengamankan "pasokan dan harga vaksin preferensial".

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Uji Klinis di Beberapa Fasilitas Medis

Kemacetan kendaraan di Raja Bazar jelang Hari Raya Idul Fitri, Rawalpindi, Pakistan, Selasa (19/5/2020). Raja Bazar terpantau ramai setelah pemerintah Pakistan melonggarkan lockdown karena pandemi virus corona COVID-19. (Farooq NAEEM/AFP)

Uji coba pada vaksin itu dilaporkan akan digelar di beberapa fasilitas medis di seluruh Pakistan, termasuk Rumah Sakit Indus yang besar di Karachi.

Kepala Rumah Sakit Indus, Abdul Bari, mengatakan kepada AFP, "Mudah-mudahan kita akan keluar dengan vaksin dalam tiga sampai empat bulan."

Sejauh ini, Virus corona COVID-19 telah menyebabkan kematian pada lebih dari 6.000 orang di Pakistan. 

Tetapi, jumlah kasus infeksi di negara itu telah mengalami penurunan selama beberapa pekan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya