Luhut Bantah Pengembangan Transportasi Darat Bersifat Jawasentris

Pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur transportasi secara merata

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2020, 14:24 WIB
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara khusus di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (17/5) Luhut berbagi cerita tentang masalah komunis, Poso dan pemilihan Ketua Partai Golkar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menampik pembangunan infrastruktur transportasi darat hanya berpusat di Pulau Jawa. Sebaliknya ia mengatakan, pembangunan infrastruktur terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Pembangunan infrastruktur transportasi darat oleh pemerintah tidak hanya di Pulau Jawa saja, tetapi juga tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya dalam webinar bertajuk "Transportasi untuk Merajut Keberagaman", Rabu (19/8).

Luhut mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur transportasi secara merata. Sebab ,transportasi darat mampu memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional.

Hal itu diperkuat oleh studi yang dilakukan LPPM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Disebutkan dengan kenaikan stok jalan sebanyak 1 persen, maka akan menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 8,8 persen.

Oleh karena itu, ia menyebut pembangunan infrastruktur bagi pengembangan sektor transportasi darat secara merata akan menjadi fokus utama pemerintah baik dalam bentuk investasi pemerintah ataupun investasi swasta. Adapun skema proyek pengerjaannya bisa melalui pemerintah, badan usaha, sampai KPBU.

Kendati demikian, pemerintah juga terus mendorong pengembangan transportasi umum ramah lingkungan di Tanah Air. Yakni dengan kendaraan lintas berbasis baterai.

Sehingga, ia berharap penggunaan bahan bakar berbasis fosil dapat ditekan secara signifikan. Imbasnya ekosistem alam dapat lebih terjaga seiring menurunnya polusi yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan berbasis fosil.

"Kendaraan lintas berbasis baterai ini tidak hanya mengurangi pemakaian fosil semata, tapi juga mengurangidampak buruk terhadap lingkungan atas polusi yang dihasilkan," tutupnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pulihkan Ekonomi, Menhub Minta Operator Angkutan Disiplin Protokol Kesehatan

Menhub Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Kemenhub mencatat kendaraan keluar masuk wilayah Jabodetabek selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2020 mengalami penurunan 70 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam berbagai moda angkutan darat di tengah pandemi Covid-19.

Sebab di era kebiasaan baru ini, keselamatan pengguna menjadi aspek penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Kehadiran negara untuk fasilitas perpindahan orang dituntut maksimal. Apalagi, mungkin dalam masa pandemi ga boleh lalai atas protokol kesehatan," jelas dia dalam webinar bertajuk "Transportasi untuk Merajut Keberagaman", Rabu (19/8).

Budi mengatakan peran dari transportasi darat sangat kental dalam menggerakkan roda perekonomian nasional di era kebiasaan baru ini. Mengingat angkutan darat ini masih menjadi favorit masyarakat dalam menunjang berbagai aktivitas sosial dan ekonomi.

"Artinya kita stakeholder harus memastikan keamanan dari Covid-19," ujarnya.

Sehingga penerapan protokol kesehatan dalam operasional angkutan darat sangat penting dalam rangka melindungi pengguna dari paparan virus mematikan asal Wuhan, China. Seperti adanya ketentuan pembatasan penumpang untuk menjaga jarak antar pengguna.

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh operator moda angkutan darat untuk lebih kooperatif dalam mengikuti aturan pemerintah atas pelaksanaan protokol kesehatan di era kebiasaan baru.

Imbasnya sektor transportasi darat diharapkan dapat berkontribus lebih terhadap percepatan proses pemulihan ekonomi nasional.

"Pandemi harus move on, dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Tapi kita tidak ingin terkapar karena tidak ada ekonomi. Maka protokol kesehatan diperlukan," imbuh dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya