Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit senilai Rp 817,7 triliun pada semester I 2020. Angka tersebut meningkat 4,38 persen secara year on year (YoY) dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 835,1 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya saat ini fokus kepada penyaluran kredit dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19. Restrukturisasi kredit tersebut diberikan kepada debitur yang terdampak pandemi virus corona.
Advertisement
"Yang kedua, menerapkan efisiensi biaya, dengan fokus pada peningkatan produktivitas kerja dan penurunan biaya operasional, dimana secara kuartal biaya operasional mengalami penurunan sebesar 8,7 persen," ujarnya dalam sesi teleconference, Rabu (19/8/2020).
Menurut laporan keuangan Bank Mandiri, laju penyaluran kredit produktif perseroan naik secara tahunan mencapai 4,23 persen menjadi Rp 585,3 triliun. Itu terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 306,4 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 279,0 triliun.
"Sementara kredit konsumsi tumbuh 3,56 persen yoy menjadi Rp 169,5 triliun, yang diperlukan untuk mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dalam struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional,' sambung Royke.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah merealisasikan penyaluran kredit pemulihan ekonomi nasional (PEN) per 13 Agustus 2020 sebesar Rp 26,9 triliun, yang ditujukan kepada 50.596 debitur.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.828 debitur atau 66,9 persen diantaranya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," terang Royke.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kredit Usaha Rakyat
Secara keseluruhan, ia melanjutkan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sampai dengan Juni 2020 telah mencapai Rp 7,03 triliun. Jumlah tersebut semotar 39,7 persen dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp 17,7 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 84.500 debitur.
"Dengan demikian, outstanding KUR Bank Mandiri sejak tahun 2015 hingga saat ini mencapai Rp 31,5 triliun kepada 1,65 juta debitur," ungkap Royke.
Di samping itu, ia meneruskan, Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp 32,6 triliun per 13 Agustus 2020.
"Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp 119,3 triliun dari 545.692 debitur. Adapun skema restrukturisasi yang diberikan adalah penundaan pembayaran tagihan serta pembebasan bunga," tuturnya.
Advertisement