Anies Sebut Covid-19 Jadi Momentum Reformasi Manajemen RSUD dan Puskesmas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan reformasi RSUD dan Puskesmas untuk membiasakan budaya baru yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2020, 18:24 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng dua rumah sakit swasta dan satu rumah sakit negeri dalam rangka reformasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dua rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Pondok Indah dan Siloam.

Pada rapat pimpinan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan reformasi RSUD dan Puskesmas untuk membiasakan budaya baru yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

"Begitu ditulis kebiasaan, saya rasa lebih mudah untuk menerjemahkannya jadi kebiasaan-kebiasaan yang harus diubah," ujar Anies yang dikutip melalui Channel Youtube Pemprov DKI, Rabu (19/8/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan hal-hal yang akan diubah dengan kebiasaan baru mencakup seluruh aspek, seperti standar administrasi, manajemen, hingga standar pelayanan kasir.

Untuk teknisnya, kata Anies, Pemprov DKI bisa membuat kolom mengenai standar of procedure (SOP), kemudian membandingkan poin apa saja yang berbeda untuk dijadikan pertimbangan reformasi RSUD dan Puskesmas.

"Misalnya ambil rumah sakit yang dianggap cukup baik dan bersedia, kemudian kerja bareng nanti mulai dari bagian administrasinya sampai bagian radiografinya, semuanya," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kerja Sama dengan Swasta

Ia menargetkan, kerja sama dengan swasta bisa dimulai dalam waktu dekat, terlebih kondisi Pandemi Covid-19 mengharuskan adanya peningkatan kualitas pelayanan oleh RSUD ataupun Puskesmas.

"Dan lagi-lagi manfaatkan momentum Covid ini untuk kita bikin terobosan. Jadi dibuat beberapa wilayah saja untuk eksperimen dan mungkin waktunya tidak terlalu lama. Kalau ini rasanya bisa jauh lebih cepat karena turn over pasien itu relatif tinggi," ucap Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya