Liputan6.com, Jakarta - Nissan Indonesia berencana merilis Kicks e-Power pada 2 September mendatang. Ini menjadi bukti keserius Nissan dalam menggarap pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Jenis mobil macam ini dinilai sesuai dengan kebutuhan market. Perspektif itu didukung riset Nissan bersama Frost and Sullivan. Ada sekitar 41 persen pelanggan Indonesia terbuka untuk membeli kendaraan elektrik sebagai pembelian berikutnya. Terutama generasi muda.
"Semangat Nissan memungkinkan kami mendisrupsi mobilitas konvensional ke elektrifikasi. Peluncuran model baru ini menunjukkan sikap kami untuk berani melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain. Dalam 15 hari, kami siap mengubah dunia otomotif Indonesia. Peluncuran e-Power ini menandakan era baru, sebagai teknologi inovatif terbaik kepada para pelanggan. e-Power merupakan teknologi pertama di dunia. Juga, mewakili langkah berani elektrifikasi Nissan di Indonesia," papar Isao Sekiguchi, Presiden Direktur Nissan Indonesia. (19/8).
Baca Juga
Advertisement
Boleh dibilang, Nissan Kicks sebagai sosok divergen di antara deret mobil lain di sini. Sebab Kicks e-Power mengandalkan enjin berkode HR12DE, punya kubikasi 1.198 cc. Seperti yang dipakai lini Datsun. Hanya tertanam tiga piston sejajar.
Dimensi silinder langkahnya 78.0 x 83.6 mm berikut rasio kompresi 12 : 1. Torsi optimal 103 Nm diraih sejak 4.400 rpm. Buncahan daya maksimum 80 PS pada 5.400 rpm.
Ia benar-benar berbeda, lantaran mekanikal pacu bensin itu bertindak sebagai generator. Lantas bergerak menghasilkan listrik untuk disimpan di baterai. Mesin tidak memiliki tugas mengirim tenaga ke roda.
Menurut Nissan, sebagian sistem berasal dari Leaf, kendaraan listrik murni (EV). Sementara e-Power menyertakan unit penenggak bensin, inverter, baterai dan motor listrik.
Roda-roda sepenuhnya diputar oleh motor listrik, yang ditenagai baterai kemudian daya diisi oleh jantung mekanis. Menariknya, mesin tidak hanya mengisi penyimpan daya. Tetapi juga mengalirkan listrik, melalui inverter, langsung ke motor.
Saat akselerasi ekstra diperlukan atau saat mendaki tanjakan terjal, misal. Maka motor listrik menerima energi dari baterai dan mesin untuk meningkatkan kinerja.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Efisiensi Lebih Baik
Teknologi ini, klaim pabrikan, memberikan efisiensi bahan bakar lebih tinggi. Termasuk emisi gas buang rendah dibandingkan jantung pacu konvensional.
"Indonesia secara strategis dipilih untuk mengenalkan teknologi e-Power yang terkenal dari Nissan. Saatnya mengubah cara kita berkendara dengan sensasi berkendara mobil listrik. Sama halnya seperti mobil luar biasa ini. Acara peluncuran juga bakal memberikan banyak kejutan kepada Anda, para pelanggan kami. Mari kita mulai penghitungan mundur," Isao Sekiguchi memungkasi.
Perangkat Kelistrikan MekanisJadi, motor listrik EM57 tetap ditugaskan sebagai penggerak utama. Tenaga dinamo mencapai 130 PS pada 3.008 - 10.000 rpm dan momen puntir maksimum 254 Nm pada 0 - 3.008 rpm.
Angka ini lebih besar 30 PS dari milik Nissan Note e-Power. Menurut pabrikan, sistem serbabaru memberi buncahan torsi kuat hampir secara instan. Lalu meningkatkan respons berkendara tangkas serta menghasilkan akselerasi mulus.
Advertisement
Performa
Baterai lithium ion 296 volt 5 Ah dinilai cukup untuk penggunaan senyap dalam waktu lama. Dimensi tak sebesar milik kendaraan Plug-in Hybrid dengan kapasitas 9 - 10 kWh dan cuma melaju sejauh 30-40 km.
Tapi yang tertanam pada Kicks sekitar 50 persen sampai 60 persen lebih banyak daya dari baterai X-Trail Hybrid. Lebih kuat, sehingga tidak perlu menyalakan mesin sesering X-Trail Hybrid.
e-Power sebetulnya menjadi solusi mobilitas unik bagi pelanggan Indonesia. Sebab insfratruktur pengisian daya bagi EV belum banyak dijumpai. Jenis kendaraan hybrid dinilai jadi model paling cocok.
Bahkan perangkat anyar itu dinobatkan sebagai Technology of the Year oleh Automotive Researchers and Journalists Conference of Japan pada 2019. Akankah ia diterima dengan baik oleh market dan khalayak?
Sumber: Oto.com