Liputan6.com, Jakarta - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diinisiasi Din Syamsuddin hingga Gatot Nurmantyo mendapat sorotan. Karena dianggap mengabaikan protokol kesehatan hingga membuat kerumunan massa.
Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani menuturkan, pihaknya siap bertanggungjawab jika dinilai melanggar protokol kesehatan dalam menyelenggarakan deklarasi tersebut. Dia mengaku sudah maksimal menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Advertisement
"Kalau itu pun dianggap kita harus bertanggung jawab, KAMI siap bertanggung jawab. Tapi kita sudah semaksimal mungkin melaksanakan protokol kesehatan itu," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (19/8).
Dia mengklaim telah menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan membuat selang-seling tempat duduk sampai mewajibkan penggunaan masker.
"Orang yang masuk juga harus cuci tangan, suhu badan diukur, kalau enggak bawa masker pun kita kasih masker," katanya.
Dia mengakui, situasi tidak terkendali ketika deklarasi yang disampaikan Din Syamsuddin. Seharusnya, kata Ahmad, hanya tiga orang yang bicara di depan. Tetapi, hampir semua tokoh berdiri dan bicara di hadapan peserta. Dia menyalahkan peserta hingga wartawan yang hadir mendekati pembacaan deklarasi.
"Itu pun beberapa deklarator inisiatif membatasi itu. Tapi memang itu kita enggak bisa kendalikan, itu memang kita akui," kata Ahmad.
Disorot Satgas
Acara itu juga disoroti oleh Satgas Covid-19. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyayangkan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, yang mengabaikan protokol kesehatan.
Dia menyebut, banyak massa tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak aman.
"Di sini terlihat kerumunan massa yang cukup besar dan sangat berdekatan. Sebagian ada yang menggunakan masker dan cukup banyak yang tidak menggunakan masker," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (18/8).
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement