Jenis Pekerjaan Ini Terancam Hilang Meski Pandemi COVID-19 Berakhir

Virus Corona (COVID-19) bisa memberikan tren baru di dunia pekerjaan.

Oleh ABC Australia diperbarui 20 Agu 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

Liputan6.com, Canberra - Dunia karier terkena dampak pandemi Virus Corona COVID-19. Pekerjaa ternyata bisa dilakukan dari jarak jauh menggunakan teknologi, dan hal itu menginspirasi perusahaan untuk mengurangi karyawannya. 

Dilaporkan ABC Australia, Rabu (19/8/2020), salah satu yang rentan adalah pekerjaan sebagai manajer, terutama manajer level menengah, karena banyak perusahaan yang melakukan perampingan sebelum pandemi terjadi sekarang mempercepat langkah tersebut.

Seperti yang diceritakan manajer bidang pemasaran Wendy Robertson ketika dia dipanggil bosnya.

"Saya sudah menyadari bisnis di mana saya bekerja tidak akan bisa bertahan," katanya kepada ABC.

"Bagi bos saya keadaannya lebih susah, dia mungkin akan lebih menderita dibandingkan saya."

Posisi manajerial bagi Wendy tidak akan ada lagi, karenanya ia diberhentikan. Dia sekarang hanya bisa melakukan pekerjaan dengan sistem kontrak, yang ia tak pernah bayangkan sebelumnya.

"Saya tidak mau berhenti dari jabatan yang tadinya permanen kemudian menjadi pegawai kontrakan, karena itu adalah hal yang aneh, namun keadaan memaksa saya harus seperti itu," katanya lagi.

Menurut sebuah perusahaan konsultan Martin North, apa yang dialami Wendy banyak terjadi pada banyak manajer level menengah yang sudah kehilangan pekerjaan.

Martin North melakukan survei terhadap 1.000 orang dengan bertanya kekhawatiran apa yang mereka rasakan sekarang ini. Dalam survei tersebut, mereka mampu melacak pekerjaan di industri apa yang paling rentan sekarang ini.

"Sekarang ini kita melihat adanya pengangguran yang lebih terstruktur," katanya.

"Jadi saya melihat mereka yang bekerja di sektor jasa keuangan, sektor konsultan, pekerjaan administrasi di sektor swasta, semua khawatir dengan pekerjaan mereka." 

"Yang terutama rentan adalah posisi manajer level menengah. Tampaknya perampingan yang paling banyak terjadi di perusahaan besar adalah pada tingkat ini."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tenaga Kontrak

Ilustrasi Manajemen dalam Perkantoran Credit: unsplash.com/YouXVentures

Sebuah perusahaan pencari tenaga kerja di Australia, Drake International, mengatakan kepada ABC jika mereka diminta mencari 12 tenaga kontrak baru untuk posisi yang permanen sebelumnya.

Permintaan itu datang dari sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Australia.

Direktur eksekutif Drake International, Christopher Ouizeman menggambarkannya sebagai "perubahan besar" di dunia kerja.

"Perusahaan sekarang ini bisa mempekerjakan seseorang yang punya kemampuan khusus, dengan sistem kontrak dan bayaran yang jauh lebih rendah dari mempekerjakan seseorang dengan posisi tetap," katanya.

Sekarang pola kerja dari rumah yang banyak dilakukan saat pandemi COVID-19, membuat perusahaan bisa mengurangi pengeluaran biaya, mengurangi karyawan, dan juga melakukan restrukturisasi yang sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.

"Jadi pemikiran perusahaan sekarang jika mereka harus melakukan perombakan, apakah mereka harus menggunakan cara-cara lama, dan banyak perusahaan berkesimpulan mereka tidak perlu lagi bertahan dengan model lama," katanya.


Peran dan Nilai Seorang Manajer Jadi Sorotan

Ilustrasi (iStock)

Alison Pennington, seorang ekonom di lembaga Centre for Future Work mengatakan kebiasaan kerja dari rumah yang dilakukan di seluruh dunia sekarang ini membuka mata para manajer tingkat atas mengenai staf bawahan yang bisa bekerja tanpa pengawasan dari rumah.

"Kita sekarang mempertanyakan fungsi seorang manajer yang pekerjaannya adalah mengawasi orang lain," katanya.

"Sekarang dengan adanya pandemi, perusahaan melihat adanya perubahan kerja, karena terlihat kita bisa mempercayai staf bekerja dari rumah dan produktif tanpa harus ada yang sehari-hari mengawasi mereka."Wendy yang sudah diberhentikan sebagai manajer pemasaran mengatakan banyak manajer level menengah sekarang tidak akan memiliki kepastian tetap bekerja sampai waktu lama.

Mereka sama rentannya dengan staf lain baik di bawah atau di atas mereka. 

"Ini bukan lagi soal peran dalam pekerjaan, namun soal ketrampilan dan cara berpikir," katanya.

Menurutnya keterampilan dan cara berpikir itu tidak lagi harus dimiliki hanya satu orang.

"Bisa saja diperlukan tiga orang kontraktor untuk menyelesaikan satu proyek untuk mendapatkan seluruh ketrampilan dan cara berpikir yang kita perlukan."

"Dan mereka yang sekarang sudah diberhentikan dari posisi mereka harus melihat apa yang bisa mereka lakukan dengan kondisii tersebut," jelas Wendy.Pemerintah Australia telah menyadari dampak ekonomi dari COVID-19 akan berlangsung lama, khususnya dengan sempat meningkatnya penularan di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne.

"Inilah mengapa pemerintah bergerak cepat dengan melindungi kesehatan dan lapangan kerja bagi seluruh warga Australia dan melakukan langkah berkelanjutan untuk membantu mengurangi dampak pandemi," kata Menteri Perumahan dan Asisten Menteri Keuangan Michael Sukkar kepada ABC.

"Data terbaru dari Biro Statistik Australia menunjukkan jasa profesional tidaklah kebal dari pengurangan, namun dibandingkan secara keseluruhan, berkurangnya pekerjaan di bidang ini lebih sedikit dibandingkan di bidang lain."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya