Update Corona 20 Agustus: Bertambah 72, Kasus Meninggal Akibat Covid-19 Total Jadi 6.418 Orang

Data update pasien virus corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 19 Agustus 2020 hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

oleh Maria Flora diperbarui 20 Agu 2020, 15:14 WIB
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Angka kasus kematian di Tanah Air akibat Covid-19 terus bertambah. Terjadi penambahan kasus meninggal dunia akibat virus Corona sebanyak 72 orang pada hari ini, Selasa (18/8/2020). 

Sehingga total pasien yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 di Indonesia menjadi 6.418  jiwa.

Informasi ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang disampaikan melalui Satuan Tugas atau Satgas Covid-19 pada laman www.covid19.go.id.

Bertambahnya kasus meninggal, juga diikuti penambahan jumlah pasien positif di sejumlah wilayah. Data per hari ini menyebutkan ada penambahan kasus positif baru sebanyak 2.266 orang dalam 24 jam terakhir.

Maka total akumulatif ada 147.211 kasus yang terkonfirmasi positif Corona Covid-19 di Indonesia.

Sementara, jumlah pasien sembuh pada hari ini bertambah 2.017 orang. Sehingga total ada 100.674 pasien Covid-19 di Indonesia yang sudah dinyatakan sembuh dan negatif dari Covid-19. 

Data update pasien virus corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 19 Agustus 2020 hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ratusan Napi di Tangerang Siap Jadi Relawan Uji Klinis

Seratus napi pendamping penghuni Rutan Klas 1 Jambe, Kabupaten Tangerang, dipersiapkan untuk menjadi tim sorak pada pelaksanaan Asian Games 2018

Sementara itu di Tangerang, ratusan narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rutan Klas I Tangerang, Banten dipersiapkan untuk menjadi relawan uji klinis vaksin virus corona Covid-19.

Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affand mengatakan, ada 419 warga binaan di dalam rutannya yang siap menjadi relawan vaksin Covid-19.

"Dari 1.504 warga binaan, ada 400-an warga yang sudah mencalonkan diri sebagai relawan," ujarnya, Kamis (20/8/2020).

Ratusan WBP tersebut akan melewati serangkaian tes kesehatan, sebelum betul-betul masuk klasifikasi relawan uji vaksin Covid-19. Mereka akan mengikuti tes awal, seperti tes kesehatan apakah layak atau tidak menjadi relawan, kemudian mengisi surat pernyataan siap menjadi relawan.

Dalam hal itu pun, pihak rumah tahanan juga mengupayakan, agar WBP yang ikut berpatisipasi dalam uji vaksin Covid-19 ini merupakan warga binaan yang masuk dalam kategori minimum security.

"Selain kesehatan, dari kita (Rutan) ada kriterianya, di mana WBP yang mau jadi relawan itu minimal sudah jatuh vonis, lalu yang masa tahanannya mau habis dan tentunya minimum security," ujarnya.


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

ilustrasi virus corona covid-19/photo copyright by Shutterstock

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya