Liputan6.com, Surabaya - Wakil Sekretaris DPD PDIP Jatim, SW Nugroho mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) membawa rumah kelahiran Bung Karno yang berlokasi di Jalan Pandean IV/40 Surabaya, menjadi milik negara sangat tepat.
Dia menuturkan, rumah bersejarah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum, terutama mengedukasi publik tentang nilai-nilai nasionalisme. Rumah tersebut akan dijadikan museum oleh Pemkot Surabaya.
"Masyarakat Surabaya dan Indonesia tentu senang dengan serah terima rumah bersejarah itu, karena merupakan bagian dari sejarah nasionalisme Indonesia," ujar SW Nugroho, Kamis (20/8/2020).
Baca Juga
Advertisement
Nugroho mengatakan, rumah kelahiran Bung Karno tersebut bisa menjadi salah satu tempat untuk menyelami spirit nasionalisme sang proklamator bangsa.
"Ke depan, publik termasuk para kader PDI Perjuangan bisa mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno untuk menghikmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran ajaran Bung Karno. Apalagi, rumah tersebut akan dijadikan museum yang sarat edukasi sejarah perjuangan bangsa ini oleh Pemkot Surabaya," papar anggota DPRD Jatim ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dapur Nasionalisme Indonesia
Nugroho mengusulkan agar museum tersebut juga dilengkapi dengan berbagai instrumen teknologi yang canggih, misalnya virtual reality dan augmented reality kisah hidup Bung Karno sejak kelahirannya.
"Dari rumah itu kita juga bisa menghayati, misalnya ketika Bung Karno merenung di bawah pohon sukun di Ende untuk berkontemplasi tentang bangsa ini, hingga tercetus ide-ide besar seperti Pancasila," ujar dia.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Khusnul Khotimah menambahkan, dengan kepemilikan rumah kelahiran Bung Karno oleh negara melalui Pemkot Surabaya, semakin meneguhkan Kota Pahlawan ini sebagai dapur nasionalisme Indonesia.
"Surabaya menjadi konvergensi banyak hal keren untuk Indonesia; mulai semangat nasionalisme, pergerakan fisik untuk kemerdekaan, dan kerja nyata mengisi kemerdekaan yang membawa kota ini berkelas dunia sekaligus tetap membumi melalui program pro wong cilik sejak era Wali Kota Bambang DH dan Tri Rismaharini," pungkas anggota DPRD Kota Surabaya ini.
Advertisement