Pertunjukan Kesenian Ditiadakan Sementara di Plaza Balai Pemuda Surabaya

Kegiatan kesenian ditiadakan di Plaza Balai Pemuda Surabaya dengan pertimbangan evaluasi dua hari melihat animo masyarakat tinggi.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Agu 2020, 11:20 WIB
Desain pembangunan alun-alun Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pertunjukan seni budaya di Alun-Alun Surabaya (Plaza Balai Pemuda) sementara ditiadakan mulai 21 Agustus 2020. Hal ini seiring evaluasi Pemerintah Kota Surabaya melihat animo masyarakat yang sangat tinggi.

Dikhawatirkan jumlah massa banyak tidak mudah dikendalikan meski Pemerintah Kota Surabaya meminta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.

Sebelumnya pertunjukan kesenian di Alun-Alun Surabaya akan hadir mulai 19-25 Agustus 2020. Akan tetapi, animo masyarakat sangat tinggi untuk mengunjungi Alun-Alun Surabaya di tengah pandemi COVID-19.

"Kegiatan kesenian ditiadakan karena memang evaluasi dua hari ini. Animo masyarakat luar biasa," ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/8/2020).

Ia menuturkan, Pemerintah Kota Surabaya membuka kegiatan kesenian di alun-alun tersebut dengan menerapkan syarat protokol kesehatan.

Salah satunya dengan membatasi jumlah pengunjung sekitar 50 persen. Akan tetapi, lantaran libur panjang dimanfaatkan oleh masyarakat Surabaya dan luar Surabaya untuk berkunjung di Alun-Alun Surabaya. 

"Banyak warga luar kota berkerumun. Sehingga ada pertimbangan tiadakan kegiatan kesenian. Kalau Alun-Alun masih buka, tetapi tidak ada event,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Warga Diimbau Patuh Protokol Kesehatan saat Libur Panjang

Desain pembangunan alun-alun Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Febriadhitya meminta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan meski saat ini libur panjang. Hal ini juga mengingat pandemi COVID-19 masih ada, dan banyak warga terpapar COVID-19.

"Harus tetap gunakan masker, jaga jarak, bawa hand sanitizer, diusahakan tidak menyentuh apapun, disiplin patuh protokol kesehatan. Sekuat apapun upaya pemerintah kalau protokol kesehatan tidak didukung oleh masyarakat sama saja," kata dia.

Febriadhitya mengatakan, disiplin menjadi kunci untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan disiplin patuhi protokol kesehatan tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga keluarga dan orang lain.

"Kita memikirkan orang-orang terdekat terutama ada komorbid seperti orangtua, anak,istri, tetap jaga protokol kesehatan. Biasakan yang tidak biasa tidak enak, namun hal-hal yang tidak biasa selamatkan diri kita," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya