Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun meminta maaf dan menegaskan dirinya tidak berniat ikut campur politik Indonesia. Ia bahkan siap pulang ke negaranya jika terbukti menentang pemerintah yang sah.
Dubes Zuhair terpantau datang ke Deklarasi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) pada 18 Agustus kemarain. Namun, ia menegaskan tak tahu bila posisi politik KAMI yang berseberangan dengan pemerintah.
Baca Juga
Advertisement
"Jika saya seperti itu, maka percayalah saya akan meninggalkan negara ini. Jika saya melakukan aktivitas itu, saya akan pergi sendiri. Sebab saya tahu Indonesia menghargai saya, rakyat saya, dan pemerintah saya," ucap Dubes Zuhair kepada Liputan6.com dalam wawancara Jumat (21/8/2020).
Din Syamsuddin mengirim undangan KAMI memakai Bahasa Indonesia. Dubes Palestina hanya melihat nama Din Syamsuddin dan tulisan peringatan 75 tahun Indonesia merdeka, namun tak mengecek undangan secara mendalam.
Ia mengaku datang karena percaya saat melihat nama Din Syamsuddin di undangan. Persahabatan antara keduanya cukup mendalam karena Din aktif dalam hubungan Indonesia-Palestina.
Meski demikian Dubes Zuhair tidak tahu bahwa posisi Din Syamsuddin saat ini adalah oposisi pemerintah.
"Saya tidak tahu dia jadi seperti ini. Saya bertanya ke teman saya, mengapai dia di oposisi politik? Tapi itu bukan pertanyaan saya, bukan perasaan saya, bukan kepentingan saya untuk bertanya mengapa orang itu melakukannya," jelas Dubes Zuhair.
Dubes Zuhair menekankan bahwa tak mungkin dirinya akan melawan pemerintah sah mengingat Indonesia telah memberikan banyak bantuan kepada Palestina, baik itu secara finansial, pelatihan sumber daya manusia, hingga dalam politik internasional.
"Saya dan rakyat saya adalah sahabat dengan Indonesia. Kami menghargai pemimpin, pemerintah, dan rakyat Indonesia," ucap Dubes Zuhair.
Tonton juga: Wawancara Dubes Zuhair Al-Shun Terkait Isu KAMI
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Pernah Dengar Siapa KAMI
Dubes Zuhair berkata menerima undangan KAMI via pesan, bukan telepon. Ia tidak tau mengenai koalisi atau deklarasi KAMI.
Kehadiran Dubes Zuhair di acara KAMI juga hanya 5 menit. Ia segera meninggalkan acara ketika mendapat informasi acara yang ia hadiri bersifat politik. Dubes Zuhair juga tak pernah mendengar aktivitas KAMI di media massa.
"Tak sama sekali. Tak pernah. Saya tak pernah membaca di koran tentang aktivitas KAMI atau itu semacam apa," ujar Dubes Zuhair.
Dubes Zuhair juga telah menyampaikan pendiriannya kepada Din Syamsuddin. Ia menghargai persahabatan dengan Din Syamsuddin tetapi tak bisa mendukung KAMI.
"Dan saya mengirim pernyataan ke Pak Din Syamsuddin: Saudaraku, saya tidak mendampingimu. Saya tak bisa mendampingimu melawan pemerintah resmi yang mendukung saya dan rakyat saya," kata Dubes Zuhair.
"Maafkan saya. Saya ingin merayakan acara kemerdekaan saja bersamamu," pungkasnya.
Advertisement
Pernyataan Klarifikasi Lengkap Kedubes Palestina
Pada klarifikasi resmi Kedubes Palestina, mereka menyebut hanya hadir selama 5 menit dan mengira deklarasi KAMI adalah acara 17 Agustus:
Klarifikasi tentang apa yang diberitakan media perihal Duta Besar Negara Palestina yang menghadiri undangan yang disampaikan oleh Bapak Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia Palestina.
Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya. Kehadiran kami di acara tersebut hanya berlangsung selama 5 menit, ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yang itu adalah sesuatu yang sakral bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kami di Palestina mengapresiasi dukungan dan bantuan yang kami terima dari Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintahannya yang terhormat, dan dari seluruh masyarakat Indonesia yang ramah. Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia.