Sacha Jafri, Seniman di Balik Lukisan Amal Seharga Rp 442 Miliar

Seorang seniman Inggris telah mengambil alih ballroom hotel mewah di Dubai untuk menampilkan lukisan terbesar yang pernah dibuat di atas kanvas seharga Rp 442 Miliar yang akan digunakan untuk membantu anak-anak miskin.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2020, 19:30 WIB
Sacha Jafri (Pyong Sumaria)

Liputan6.com, Dubai - Seorang seniman Inggris telah mengambil alih ballroom hotel mewah di Dubai untuk menampilkan lukisan terbesar yang pernah dibuat di atas kanvas. Akan selesai bulan depan, karya seni seluas 1.980 meter² itu akan dipotong menjadi beberapa bagian terpisah, yang dilelang oleh pelukis Sacha Jafri dengan harapan dapat mengumpulkan US$ 30 juta (Rp 442 miliar) untuk amal.

Berjudul "The Journey of Humanity", karya ini secara kasar berukuran setara dengan empat lapangan basket regulasi NBA. Lukisan itu dicat di hotel Atlantis The Palm di Dubai, tempat Jafri tinggal selama lebih dari lima bulan ketika Uni Emirat Arab memberlakukan lockdown di kota itu.

"Saya terjebak di Dubai dan saya ingin membuat sesuatu yang pedih, sesuatu yang berarti," katanya dalam panggilan video dari hotel. "Sesuatu yang berpotensi membuat perbedaan yang sangat besar."

Melansir CNN, Jumat (21/8/2020), selain sapuan kuas gaya abstrak Jafri, yang dijuluki "realisme magis", lukisan tersebut juga akan menampilkan karya yang dikirimkan secara online oleh anak-anak dari seluruh dunia. Berpusat dengan tema koneksi, pemisahan dan isolasi selama pandemi, kontribusi anak-anak yang dicetak di atas kertas, dimasukkan ke dalam lukisan dengan bentuk melingkar di atas kanvas.

"Saya meminta anak-anak di dunia mengirimkan karya seni mereka yang menggambarkan bagaimana perasaan mereka sekarang, emosi mereka. Kami saja orang dewasa, merasakan lima bulan terakhir ini sangat sulit, sangat membingungkan, sangat membuat frustrasi dan cukup menakutkan. Tapi bayangkan bagaimana perasaan seorang anak berusia 4 tahun."

Saksikan Vidio Pilihan Dibawah Ini


'Humanity Inspired'

Sacha Jafri (Pyong Sumaria)

Proses pelukisan tersebut diperkirakan memakan waktu 24 minggu dan terdiri dari empat bagian. Yang pertama mewakili "jiwa bumi". Jafir akan menambahkan bahwa yang lainnya mengacu pada alam, kemanusiaan dan alam semesta yang lebih luas.

Setelah selesai, karya seni itu akan menjalani tur pameran, yang akan digantung secara vertikal di gedung pencakar langit Dubai dan diproyeksikan ke gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa. Lukisan itu kemudian akan dipotong menjadi 60 bagian terpisah, masing-masing berukuran sekitar 30 meter², untuk dibingkai dan dijual secara secara terpisah pada lelang di Dubai Desember ini.

"Kami bertujuan untuk mengumpulkan $ 30 juta (Rp 442 miliar), yang akan digunakan untuk membantu anak-anak miskin , konektivitas, kesehatan dan sanitasi di dunia," kata Jafri, menambahkan:

"Setiap orang yang membeli 1 bagian tidak akan hanya membeli sebagian dari lukisan terbesar yang pernah dibuat di dunia, tetapi mereka akan memiliki sepotong sejarah. Saya dapat melihat kolektor seni, investor besar, dermawan besar akan menghabiskan hingga $ 3 juta atau $ 4 juta untuk satu bagian."

Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Humanity Inspired, yang bermitra dengan badan amal sperti Unicef ​​dan Unesco untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. Jafri juga mengatakan bahwa proyek tersebut telah didukung oleh lebih dari 100 tokoh terkenal termasuk Eva Longoria dan Rita Ora.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitmpul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya