Pernah Tantang Debat Sri Mulyani, Rizal Ramli Kiritisi Utang Pemerintah Lagi

Rizal Ramli kembali mengkiritisi utang pemerintah lagi

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2020, 15:31 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan kritikan kepada Capres Nomor Urut 01 mengenai pidatonya kemarin di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (25/2). Pidato Jokowi dianggap Rizal mengandung data yang tidak sesuai dan bahkan hoaks. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior, Rizal Ramli, kembali mengkritisi utang pemerintah. Dia menilai, beban utang yang ditopang pemerintah Indonesia saat ini akan berdampak signifikan pada kemerosotan ekonomi.

Seperti diketahui, berdasarkan data Februari 2020 Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai USD 407,5 miliar atau sekitar Rp 6.316 triliun dengan asumsi kurs 15.500 per dolar AS.

Utang itu terdiri dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD 203,3 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD 204,2 miliar.

"Jadi banyak yang enggak paham soal utang berdampak pada ekonomi semakin mereosot," jelas Rizal Ramli dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (21/8/2020).

Dia mengatakan, apalagi setiap pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara (SUN) maka 30 persen dana di lembaga keuangan atau orang-orang kaya secara otomatis akan pindah buat beli SUN, karena dijamin 100 persen oleh negara.

"Jadi enggak aneh setiap pemrintah terbitkan SUN bank lembaga keuangan orang kaya berbondong-bondong beli SUN tapi akibatnya pertambahan kredit di masyarakat anjlok. Itu yang jelaskan kenapa pada 2013 pertumbuuhan kredit hanya 6 persen biasanya kalau ekonomi normal tumbuh 6 persen itu tumbuh kredit minimal 14-18 persen," jelas Rizal Ramli.

Sampai dengan semester 1 2020, pertumbuhan kredit tercatat hanya mencapai 3,8 persen saja. Itu terjadi karena semakin pemerintah beli surat utang, maka uang larinya akan ke bond.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com


Rizal Ramli Ajak Sri Mulyani Debat soal Utang RI, Ini Reaksi Kemenkeu

Mantan Menko Ekuin sekaligus Ketua KKSK periode 2000-2001, Rizal Ramli menyapa awak media saat tiba memenuhi panggilan penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Jumat(11/07/2019). Rizal Ramli diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Sjamsul Nursalim. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu), Rizal Ramli (RR) siap untuk beradu argumen dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati soal utang Indonesia yang mencapai ribuan triliun rupiah. Hal ini merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi sebelumnya membuka pintu kepada para politikus untuk berdebat soal utang dengan Sri Mulyani. Pernyataan Jokowi tersebut langsung ditanggapi Rizal Ramli melalui akun Twitter-nya @RamliRizal.

Sri Mulyani Sebut Ada yang Ingin Menakuti Rakyat dengan Isu UtangUtang Luar Negeri RI Capai Rp 4.907 Triliun sampai Februari 2018  

"Wah ini asyik (tantangan Jokowi). Tolong diatur debat terbuka RR vs SMI (Sri Mulyani) di TV. Akan ketahuan siapa yang manipulatif dan merupakan bagian dari masalah," kicau RR yang dikenal dengan jurus Rajawali Kepret itu di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Menanggapi permintaan Rizal Ramli, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti mengaku pihaknya belum menerima undangan debat soal utang dari RR.

"Belum ada undangan (debat)," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Nufransa menilai, pesan atau pernyataan yang disampaikan Jokowi terkait adu argumen utang Indonesia dengan Sri Mulyani, tentunya debat itu harus menggunakan data dan fakta.

"Rasanya message dari Pak Jokowi adalah kalau mau berdebat menggunakan data dan fakta. Tidak asal ngomong," tegas Nufransa.

Sebelumnya Rizal Ramli juga pernah mengkritik pemerintah habis-habisan soal utang Indonesia. Eks Menko Bidang Kemaritiman ini menyebut Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli ‎ini meminta pemerintah untuk berhati-hati mengelola utang.

Lantaran dengan posisi yang sudah tembus Rp 4.034 triliun, menjadi lampu kuning bagi pemerintah untuk mulai membenahi utang tersebut. Rizal Ramli pun mengatakan pemerintah menggunakan metode gali lubang tutup jurang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya