Liputan6.com, Jakarta - Macam-macam ikan hias bisa menjadi pilihan mempercantik ruangan. Apalagi dengan melihat ikan hias yang bentuknya cantik dengan warna yang beragam, tentunya bisa menenangkan pikiran dan mengubah mood menjadi lebih senang.
Memelihara ikan hias bisa dibilang sudah jadi hobi banyak orang sejak lama. Namun, di saat pandemi corona, ikan hias kembali mencuat dan menjadi tren.
Selain berkebun, tren memelihara ikan hias juga meningkat selama pandemi. Hal itu terbukti dari penjualan ikan hias yang menurut para penjual cukup meningkat selama pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Suranto atau lebih akrab disapa Surip, penjual ikan hias yang juga pemilik dari kelompok pembudidaya ikan hias ‘Rezeki Langit” yang terletak di Dusun Ngipik Lurah Tegalrejo, Kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta, penjualan selama pandemi memang menanjak. Terutama ikan guppy yang memang makin banyak diminati selama pandemi.
"Yang paling banyak diminati ikan hias kecil, terutama guppy, cupang dan swadeker. Biasanya ikan-ikan itu dimnati karena pendistribusianya dan pengirimanya mudah dijangkau di seluruh Indonesia," terangnya dalam pesan pada Liputan6.com, Jumat, 21 Agustus 2020.
Sementara seorang pedagang ikan hias di Jakarta mengaku penjualam agak menurut saat masa PSBB. Tapi setelah masa PSBB transisi dan memasuki era new normal, penjualan mulai meningkat lagi.
Menurut Andi yang berjualan di pasar ikan hias di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, memelihara ikan sepertinya jadi teman yang menarik di rumah sehingga penjualan ikan hias cukup meningkat. Ia mengatakan ada tiga jenis ikan yang sangat diminati, yaitu cupang, neon tetra, dan lohan.
"Ikan cupang paling banyak yang beli. Mungkin karena gampang dipelihara. Selain itu , cupang juga tidak butuh wadah yang besar, filter maupun aerator. Ikan ini juga punya bentuk sirip indah jadi mungkin karena itu banyak yang suka," ucapya pada Liputan6.com, Kamis, 20 Agustus 2020.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Indah dan Mudah Dirawat
Kenaikan permintaan ikan hias juga diakui salah seorang pengamat ikan hias, Dodi Soufiadi. Ia mengatakan, semua ikan hias mengalami kenaikan permintaan, namun yang paling besar kenaikannya adalah ikan cupang dan ikan guppy.
"Ikan cupang dan ikan guppy termasuk jenis ikan hias yang paling relevan dengan frase “ikan hias” dalam mesin pencarian google dalam periode tiga bulan terakhir. Keduanya banyak diminati karena keindahan dan metode perawatan dari ikan cupang dan ikan guppy yang sangat mudah jika dibandingkan ikan hias lain," terang Dodi dalam pesan pada Liputan6.com, Rabu, 19 Agustus 2020.
Dodi yang juga merupakan co-founder Satuair, sebuah marketplace ikan hias, ada penjual ikan guppy yang mengalami lompatan permintaan yang sangat besar dari masa sebelum dibandingkan masa ketika masa pandemi. Kenaikannya bahkan bisa lebih dari 50 persen dari permintaan sebelum pandemi.
"Lompatannya dari transaksi 2 digit, sekarang sudah menyentuh transaksi lebih dari 3 digit, yang jadi menarik lomopatan tersebut dari ikan guppy yang sebelumnya dikenal sebagai ikan pasar yang harga jualnya sangat murah," lanjutnya.
Dodi menambahkan, satu faktor lagi yang membuat banyak orang sangat suka dengan ikan cupang dan ikan guppy, karena keduanya mudah sekali untuk dikawinsilangkan, jadi ada kemungkinan mereka bisa menemukan jenis yang baru.
Advertisement
Makin Banyak Makin Enak Dilihat
"Kalau untuk harga bervariasi, tergantung kualitas dan kemampuan menjual dari masing-masing penjual. Kalau rata-rata ikan cupang dan ikan guppy dari puluhan ribu sampai dengan jutaan rupiah. Kalau harga paling mahal yang pernah d jual untuk ikan cupang sekarang ini bisa sampai 10 juta rupiah per ekor dan ikan guppy sampai 4 juta/rupiah per pasang," jelasnya lagi.
Kepopuleran ikan guppy juga diakui oleh komunitas IGPA (Indonesian Guppy Popularized Association), Sahlan Rosyidi. Menurut Sahlan, di masa pandemi permintaan terhadap ikan guppy memang sangat banyak.
"Ikan guppy memang banyak diminati karena sangat banyak varian dan warnanya. Ikan ini juga bersifat koloni, jadi makin enak dlihat dalam jumlah yang banyak, apalagi kalau ditaruh di dalam satu akuarium. Harganya juga tidak terlalu mahal dan tidak membutuhkan perawatan khusus," tutur Sahlan dalam pesan tertulis, Jumat, 21 Agustus 2020.
Kepopuleran ikan guppy sudah menanjak sebelum terjadi pandemi. Salah satu buktinya adalah diadakannya Swasti International Guppy Festival 2019. Festival pecinta guppy internasional ini hadir di Yogyakarta pada Juli 2019. Ajang itu bertujuan menjadikan Indonesia sebagai barometer produksi ikan guppy dunia.
Saat ini tercatat komunitas Ikan guppy sudah mencapai lebih dari 50 komunitas dari 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan kemampuan skala produksi Ikan Guppy mencapai 110.000 pasangan dalam 6 bulan.